Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyetop manuver politik berbahaya yang dilakukan lewat tangan-tangan kekuasaannya.
Selain berbahaya, manuver politik Jokowi juga dipandang Amien Rais dijalankan tanpa ragu dan tanpa rasa malu.
"Jadi saya mengikuti dalam beberapa hari terakhir ini manuver berbahaya yang dilakukan oleh Jokowi lewat tangan-tangan kekuasaannya. Manuver yang tanpa ragu juga tanpa rasa malu," kata Amien dalam video yang diunggah di Youtube Amien Rais Official, Jumat (2/6/2023).
Amien memberikan satu contoh manuver politik Jokowi lewat tangan kekuasaannya.
Baca juga: Tanggapan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD soal Isu Anies Baswedan Dijegal Ikut Pilpres 2024
Yakni ketika Mahkamah Konstitusi (MK) yang diketuai oleh Anwar Usman yang notabene adalah adik ipar Jokowi memutus untuk menambah masa jabatan pimpinan KPK Firli Bahuri cs.
Padahal, kata Amien, Anwar Usman kerap melontarkan pernyataan bahwa tidak takut siapapun kecuali Allah SWT.
Tapi dalam putusan itu Anwar dipandang Amien ternyata juga takut kepada Jokowi selaku kakak iparnya.
"Pertama MK yang diketuai adik iparnya, Anwar Usman memutuskan menambah satu tahun lagi buat Firli Bahuri cs sebagai pimpinan KPK," kata Amien.
"Jadi Anwar Usman yang sering mengatakan tidak pernah takut kepada siapapun kecuali Allah SWT, ternyata juga takut pada kakaknya iparnya kakanda Jokowi," katanya.
Selain itu Amien juga mengatakan atas seizin Jokowi, Menko Polhukam Mahfud MD membentuk tim percepatan reformasi hukum yang diisi oleh pakar hukum kenamaan.
Namun anehnya, menurut Amien, hasil dari kerja tim percepatan reformasi hukum ini berupa naskah akademis dan rancangan tahapan reformasi hukum diperuntukan bagi pemerintah yang akan datang.
"Tapi anehnya hasil tim tersebut berupa naskah akademis dan rancangan tahapan reformasi hukum itu diperuntukan buat pemerintah yang akan datang," ujar dia.
Sehingga Amien menyebut tim bentukan Mahfud MD ini seakan mau menghina presiden terpilih pada 2024 nanti karena diminta melanjutkan pemerintahan yang menginjak-injak dan mengacak-acak dunia hukum.
"Jadi dengan kata lain, supaya lawless Indonesia tanpa hukum di zaman Jokowi terus dilangsungkan oleh presiden pilihan rakyat nanti," ungkap Amien.
"Sebuah kegagalan di dunia hukum di negara kita dipaksakan dilaksanakan oleh pemerintah yang akan datang," pungkas dia.