Selain itu, kata Adi, Jokowi, SBY, dan Megawati punya tujuan sama yang bisa di barisan yang sama.
"Sekalipun Jokowi turun di Solo, SBY turun di Pacitan, dan Megawati lanjut ke Blitar, tapi ketiga tokoh itu berada di gerbong yang sama. Ini pesan politik tingkat tinggi yang dikirim ke PDIP, Megawati, dan Jokowi soal keinginan islah politik di 2024," ujarnya.
2. Pengamat Politik Ujang Komaruddin
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, menafsirkan mimpiĀ SBY adalah positif bagi bangsa dalam rangka merajut kembali hubungan dengan Megawati yang dianggap sempat retak.
"Ya tidak ada asap kalau tidak api. Tidak ada cuitan atau tulisan di Twitter jika tidak ada pertemuan, ya. Jadi saya sih melihatnya imbas dampak, efek positif saja antara AHY dengan Puan ya."
"Cuitan SBY itu saya anggap positif kalau ingin sama-sama baikan dengan Jokowi maupun Megawati. Itu kan mestinya dipandang sebagai yang bagus saja dan baik saja. Saya anggap positif saja bagi kepentingan bangsa," tuturnya saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (19/6/2023).
Ujang pun mengatakan seharusnya para tokoh bangsa seperti SBY, Jokowi, dan Mega harus bersatu untuk bersinergi membangun bangsa dan bukan memendam dendam.
Di sisi lain, Ujang menganggap pertemuan antara Puan dan AHY pada Minggu (19/6/2023) kemarin menjadi awal untuk memperbaiki komunikasi politik antara PDIP dan Demokrat jika Megawati dan SBY belum dapat bertemu.
"Saya sih melihat pertemuan Puan dan AHY bagian daripada komunikasi politik dan itu bagus. Kalau ayah ibunya belum bisa bertemu, belum bisa rekonsiliasi, paling tidak anaknya Puan dan AHY rekonsiliasi kecil untuk menjaga komunikasi politik sekarang dan ke depan," jelasnya.
3. Penjelasan Puan Maharani
Ketua DPP PDIP Puan Maharani merespons mimpi SBY.
Menurut Puan, hal itu sebagai pertanda bahwa untuk membangun bangsa harus dilakukan bersama-sama.
"Mungkin itu menjadi satu pertanda bagaimana membangun bangsa dan negara itu harus dilakukan bersama-sama guyub adem ayem tanpa kemudian merasa yang satu tidak diperhatikan atau yang satu diperhatikan," kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/6/2023).
Ketua DPR RI itu berharap situasi kondusif yang dibangun para elite, termasuk tokoh senior juga dapat terwujud hingga penyelenggaraan Pemilu 2024.