Benda tersebut berupa tongkat pusaka (Cakra) yang sering dibawa Pangeran Diponegoro saat Perang Jawa (1825-1830) tersebut.
Tongkat itu sebelumnya dimiliki seorang bangsawan Belanda dan berada di negara kincir angin sejak tahun 1829 atau setahun sebelum Perang Jawa usai.
Benda pusaka itu kemudian dikembalikan kepada pemerintah Indonesia.
Anies menjadi delegasi Indonesia mewakili presiden menerima pengembalian benda tersebut.
"Proses pengembaliannya dirahasiakan karena cakra tersebut diburu oleh kolektor," kata Anies saat itu.
Menurutnya proses pengembalian benda pusaka berupa Cakra tersebut merupakan proses kenegaraan.
Ia sebagai Mendikbud saat itu yang ditugasi untuk menerimanya dari perwakilan belanda Michael Bauld sebelum disimpan di museum.