News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kemenkominfo: Literasi Digital Cegah Dampak Negatif di Dunia Siber

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi media sosial - Kemenkominfo mengajak masyarakat lebih hati-hati, sehingga dampak negatif seperti kebocoran data dan penyebaran hoaks tidak terjadi.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo Bonifasius Wahyu Pudjianto mengatakan transformasi digital membawa dampak positif bagi masyarakat.

Namun transformasi digital dan kemajuan teknologi juga mempunyai dampak negatif untuk masyarakat.

Baca juga: Bicara Literasi Digital, Panglima TNI: Saat Ini Siapa yang Share Duluan Seolah Pahlawan

"Kami mengajak untuk bijak dalam menghadapi kemajuan digital," ucapnya melalui keterangan tertulis, Jumat (23/6/2023).

Hal tersebut diungkapkan Bonifasius dalam Pekan Literasi Digital bersama kelompok masyarakat dan komunitas di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Dia mengajak masyarakat lebih hati-hati, sehingga dampak negatif seperti kebocoran data dan penyebaran hoaks tidak terjadi.

Masyarakat, menurutnya, harus menguasai kemampuan literasi digital.

"Penting sekali literasi digital bagi masyarakat, termasuk 4 pilar literasi digital seperti etika digital, budaya digital, keamanan digital dan keterampilan digital," katanya.

Sementara itu, Pengamat Sosial Universitas Indonesia (UI) Devie Rahmawati mengatakan, pentingnya 4 pilar literasi digital bagi masyarakat.

Ia menegaskan bahwa kecakapan digital tidak hanya sekadar mengedit foto atau video saja.

Literasi digital perlu dimiliki oleh masyarakat guna menghadapi transformasi digital.

"Kecakapan digital tidak hanya editing foto dan video saja, maka dari itu literasi digital perlu dimiliki oleh kita semua untuk menghadapi hoax yang beredar," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini