News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bukan Munaslub, Rekomendasi Dewan Pakar Golkar Desak Airlangga Cari Cawapres dan Bikin Koalisi Baru 

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ridwan Hisjam

Agenda itu dinilai penting dalam rangka mengenalkan Golkar kepada rakyat hingga mempermudah memenangkan Pilpres dan Pileg 2024.

Sebelumnya, Anggota Dewan Pakar Partai Golkar Ridwan Hisjam membuka peluang Airlangga Hartarto dicopot dari jabatannya sebagai ketua umum melalui Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).Hal itu seiring pihaknya meminta agar hasil Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar 2019 yang memutuskan Airlangga sebagai bakal calon presiden (capres) di Pilpres 2024 dievaluasi.

"Ya apabila keputusan Munas itu bukan Airlangga jadi calon presiden, berarti harus Munaslub kan, karena harus mengubah keputusannya," kata Ridwan saat dihubungi, Minggu (9/7/2023).

Ridwan menjelaskan Munaslub akan mengubah keputusan Airlangga bakal capres.

"Bisa calon lain (yang diusung ) kan, apakah yang lainnya saya ndak sebut nama, nah itu bisa juga," ujarnya.

Kendati demikian, dia tak menampik jika Munaslub juga berpeluang untuk mencopot Airlangga sebagai ketua umum.

"Tapi berpeluang juga karena Munaslub, maka pergantian ketua umum bisa mengarah ke sana, tergantung pemilik suara, kita kan bukan pemilik suara," ungkap Ridwan.

Ridwan menyebut sejak Airlangga ditetapkan sebagai capres hasil Munas 2019 Partai Golkar, hingga kini keputusan itu belum ada tanda-tanda arah partai berlambang pohon beringin itu.

Baca juga: Dewan Pakar Golkar Rekomendasikan 3 Poin untuk Airlangga Jelang Pemilu 2024

"Padahal kan sudah hampir empat tahun ya. Bulan Desember ini sudah empat tahun, tetapi kejelasan DPP Golkar terhadap keputusan Munas itu belum kelihatan," ucapnya.

Dia memang mengakui jika Partai Golkar telah membentuk koalisi untuk Pilpres 2024, yakni Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Namun, Ridwan menuturkan KIB yang dibangun bersama Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu belum jelas arahnya.

"Karena ada yang sudah mendukung yang lain, ada yang masih belum, ada yang masih menunggu. Nah ini kita akan evaluasi, dalam artian dibahas lah," ujarnya.

Adapun Partai Golkar telah membentuk KIB bersama PPP dan PAN. Namun, sejauh ini PPP telah mendeklarasikan mendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal capres.

Sementara PAN dan Golkar belum menentukan arah dukungan terhadap sosok bakal capres yang diusung.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini