News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2024

Pasang Surut Hubungan Megawati dan Prabowo, Ada Diplomasi Nasi Goreng hingga Perjanjian Batu Tulis

Penulis: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang berpasangan pada pilpres 2019. Foto diambil pada Jumat (15/5/2009).

Pada poin ketujuh menjelaskan bahwa Megawati mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pemilu 2014.

Perjanjian Batu Tulis ditanda tangani oleh Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada 2009.

Pada Perjanjian Batu Tulis, PDIP mengusung Megawati sebagai Capres 2009, dan Prabowo sebagai cawapresnya.

Namun, ada poin yang belum tuntas atau diingkari dalam perjanjian tersebut.

Di mana pada poin ke-7, Megawati berjanji akan mendukung Prabowo sebagai Capres 2014.

Namun, jelang pemilu 2014, Prabowo mengungkit Perjanjian Batu Tulis 2009 karena merasa dikhianati, karena saat itu PDIP justru mengusung Joko Widodo (Jokowi) untuk melawan Prabowo.

Pada pemilu 2019, PDIP lagi-lagi mengusung Jokowi sebagai capres mereka.

Perjanjian ini juga semakin sulit terwujud, lantaran pada Pilpres 2024, PDIP mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden.

Pada Pilpres 2024, Prabowo disebut ditawari sebagai cawapres Ganjar Pranowo, namun ia menolak karena Partai Gerindra menginginkan Prabowo yang maju sebagai capres.

Namun kenyataanya berkata lain, Megawati dan PDIP mendukung Jokowi yang disorongkan Prabowo jadi Gubernur DKI Jakarta.

PDIP dan Gerindra jadi rival di pemilu 2014.

Tak berhenti di pilpres 2014, pada pemilu 2019 hubungan dua partai itu semakin sengit.

Prabowo kembali berhadap-hadapan dengan petahana Jokowi.

Masyarakat terpolarisasi, masing-masing kubu saling melempar bola panas.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini