Namun Megawati menyinggung hubunganya dengan Prabowo yang menurutnya tak pernah bermasalah, meskipun pendukungnya tak pernah berseteru.
Melambung ke 14 tahun lalu.
Pada masa tenang Pemilihan Presiden 2009, Megawati yang saat itu maju berpasangan dengan Prabowo sebagai wakilnya, memilih memasak bersama.
Kegiatan masak-memasak itu dilakukan keduanya di kediaman Megawati saat masa tenang menjelang hari pencoblosan.
Jadi, cerita Megawati dan Prabowo soal nasi goreng di tengah dinamika hubungan politik keduanya sudah berlangsung lama.
Sementara, pada 7 Januari 2019, Megawati pernah mengatakan, berdasarkan keterangan orang dekat Prabowo, mantan Danjen Kopassus itu merindukan nasi goreng buatannya.
“Ada salah satu orang yang dekat dengan Pak Prabowo bilang ke saya, 'Pak Prabowo suka tanyakan lho Bu, kapan mau bikin nasi goreng?'. Karena nasi goreng saya top lho,” kata Megawati, saat acara Megawati Bercerita.
Bahkan, menurut Mega, Gus Dur juga kerap datang ke rumahnya untuk menikmati nasi goreng bikinannya.
"Dulu Gus Dur telepon, 'Mbak aku teko (datang) yo, nasi goreng, nasi goreng'. Dia mesti minta nasi goreng. Itu saya bikin sendiri lho," kisah Megawati kala itu.
Tak hanya Megawati yang menggunakan nasi goreng sebagai bagian dari diplomasi politik.
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono juga pernah menyajikan menu yang sama saat melakukan pertemuan dengan Prabowo, pada 27 Juli 2017.
Isi Perjanjian Batu Tulis
Berikut isi lengkap Perjanjian Batu Tulis Megawati-Prabowo:
1. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Partai Gerindra) sepakat mencalonkan Megawati Soekarnoputri sebagai calon presiden dan Prabowo Subianto sebagai calon wakil presiden dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2009.