Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengungkapkan pembangunan dan pengembangan Kebun Raya Mangrove Surabaya penuh dengan perjuangan.
Eri menyebut, pembangunan kawasan Mangrove ini merupakan inisiasi dan arahan dari Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Megawati Soekarnoputri dan mantan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma.
Bahkan, Eri mengatakan Risma yang kini menjadi Menteri Sosial (Mensos), sampai 'berdarah-darah' untuk mempertahankan kawasan Kebun Raya Mangrove Surabaya.
Sebab, dia menyakini bahwa pengembangan kawasan mangrove ini juga bisa dijadikan tempat wisata dan edukasi bagi anak-anak muda yang tertarik dengan alam.
Hal itu diungkapkan Eri Cahyadi saat memberikan sambutan dalam acara peresmian Kebun Raya Mangrove Surabaya, Gunung Anyar, Jawa Timur, Rabu (26/7/2023).
Hadir langsung dalam acara itu, Megawati Soekarnoputri hingga Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Baca juga: Momen Megawati Keliling Lokasi Kebun Raya Mangrove Surabaya yang Miliki 57 Jenis Tanaman
"Ini tempat dulu berdarah-darah dipertahankan Bu Risma. Sesuai arahan Bu Mega, kami menjalankan mangrove ini bukan hanya tempat mangrove, tapi edukasi dan pariwisata," kata Eri Cahyadi.
"Khususnya buat anak muda. Karena mereka butuh mengenalnya," sambung dia.
Kader PDI Perjuangan (PDIP) ini menjelaskan, bawha sedikitnya ada 57 spesies tanaman yanh tumbuh di kawasan Kebun Raya Mangrove Surabaya.
Eri juga tak menutup kemungkinan pihaknya bakal membuka kerja sama dengan pihak lain untuk mengembangkan dan menambah spesies tanaman di lokasi tersebut.
Baca juga: Disambut Gubernur Khofifah, Megawati Akan Resmikan Kebun Raya Mangrove Surabaya Siang Ini
"Di sini ada 57 spesies. Kami membuka bekerja sama dengan tempat lain sehingga spesies bertambah disini," ucap Eri.
Orang nomor satu di Kota Surabaya ini juga mengatakan, bahwa seluruh pekerja di Kebun Raya Mangrove Surabaya berasal dari kelompok miskin.
Menurut Eri, hal ini bagian dari upaya pihaknya untuk mengentaskan kemiskinan di Surabaya.