"Yang kedua yaitu ujaran kebencian berbasis sara, lalu saya tanyakan saranya di mana?," sambung Refly.
Baca juga: Refly Harun Singgung Ada Ketua Umum Partai Politik Belum Ganti Selama 29 Tahun
Di sisi lain, Refly menganggap tuduhan yang dilayangkan relawan Jokowi kepadanya dan Rocky Gerung tidaklah tepat.
Ia pun menyinggung posisi Jokowi sebagai presiden yang tak ada kaitannya dengan unsur sara.
"Presiden ini bukan suku, bukan agama, bukan ras, bukan antar golongan," papar Refly.
"Tapi banyak kasus kayak gini diproses, mudah-mudahan kita dengan semangat berargumentasi den menegakkan hukum tidak begitu."
"Kita ingin berdemokrasi tapi orang-orang ingin memenjarakan," ujarnya menyudahi.
Sementara itu, kabar dugaan penghinaan yang menyeret nama Rocky Gerung telah sampai di telinga Jokowi.
Mantan Wali Kota Solo itu mengaku enggan ambil pusing pernyataan Rocky yang akhirnya viral di media sosial.
"Itu hal-hal kecillah. Saya kerja saja," ungkap Jokowi, dikutip dari Kompas.com, Rabu (2/8/2023).
Pengakuan Rocky Gerung
Sebelumnya, Rocky Gerung akhirnya buka suara soal kontroversi pernyataannya yang diduga menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Rocky Gerung mengaku tak berniat menyerang Jokowi secara personal.
Menurut Rocky Gerung, kata-kata tak pantas yang dilontarkannya pada acara Konsolidasi Akbar Aliansi Aksi Sejuta Buruh di Bekasi itu ditujukan untuk kebijakan pemerintahan Jokowi.
Satu di antaranya soal pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.