TRIBUNNEWS.COM - Yenny Wahid, putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, secara blak-blakan enggan mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024 jika pendampingnya Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Yenny kembali mengungkit konflik antara Gus Dur dan Cak Imin pada 2005 silam.
Sebagai putri, Yenny masih merasakan luka saat Gus Dur dikudeta dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Kala itu, Cak Imin langsung yang mengkudeta Gus Dur dari partai berlambang bola dunia dan sembilan bintang tersebut.
Baca juga: Yenny Wahid Tak Mau Jadi Cawapres Anies, Pengamat: Dia Sangat Dipertimbangkan NasDem
Baca juga: Sosok Gus Choi NasDem yang Dorong Duet Anies-Yenny, Loyalis Gus Dur yang Didepak Cak Imin dari PKB
"Susah bagi kami PKB Gus Dur, ini terlalu lama, terlalu dalam yang sudah terjadi," ucap Yenny dalam acara Rosi yang ditayangkan kanal YouTube Kompas TV, Jumat (12/8/2023).
"Gus Dur pendiri partai, orang yang dikatakan Cak Imin sebagai guru politiknya malah dikudeta, apalagi rakyat."
"Susah kan mau pilih pemimpin seperti itu nanti," imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Yenny sekaligus mengakui telah memaafkan Cak Imin.
Namun dalam hal politik, tak mudah bagi Yenny untuk kembali duduk bersama Cak Imin.
"Cak Imin tetap keponakannya Gus Dur, kalau sebagai saudara saya sudah memaafkan Beliau," ungkap Yenny.
"Tapi dalam hal politik enggak bisa hanya sekedar islah, berdamai."
Baca juga: Yenny Wahid Sulit Dukung Prabowo jika Cak Imin Cawapresnya: Guru Politik Dikudeta Apalagi Rakyat
Yenny harus mempertimbangkan sejumlah hal jika ingin bergabung dengan Cak Imin.
Satu di antaranya, mempertimbangkan soal kesediaan Cak Imin kembali ke corak PKB era Gus Dur.
"Kalau semua itu bisa dilakukan maka kita bisa berkomunikasi," papar Yenny.