Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mendikbudristek Nadiem Makarim mengatakan semangat perjuangan menjadi dasar gerakan Merdeka Belajar oleh seluruh lapisan masyarakat selama empat tahun terakhir.
Dikatakan Nadiem, gotong royong dalam menghadirkan transformasi di dunia pendidikan Indonesia telah melahirkan banyak perubahan besar.
Baca juga: 16 Koruptor, 26 Teroris, dan 760 Napi Narkotika Dapat Kado Remisi HUT ke-78 RI
"Dari para pendahulu bangsa kita belajar bahwa kemerdekaan adalah sesuatu yang harus diperjuangkan secara bergotong royong," ujar Nadiem melalui keterangan tertulis, Kamis (17/8/2023).
"Perjuangan kita dalam menggerakkan Merdeka Belajar dalam empat tahun terakhir semakin menunjukkan pentingnya gotong royong dalam menwujudkan kemerdekaan dalam sistem pendidikan Indonesia," tambah Nadiem.
Nadiem mengimbau para pendidik dan orang tua untuk memahami bahwa keberhasilan belajar anak-anak tidak terbatas pada membaca, menulis, dan berhitung, tetapi juga kemampuan literasi dan numerasi, keterampilan berkomunikasi.
Selain itu, Nadiem mengajak para pendidik untuk menanamkan pengamalan karakter nilai-nilai Pancasila dalam keseharian siswa.
"Implementasi Kurikulum Merdeka menjadi salah satu terobosan Kemendikbudristek yang memberi warna pada perjalanan sistem pendidikan," tutur Nadiem.
Guru dan siswa di lebih dari 250 ribu satuan pendidikan di seluruh Indonesia, kata Nadiem, telah merasakan keleluasaan dalam belajar mengajar.
Baca juga: Wapres Maruf Amin Kenakan Pakaian Koto Gadang saat Upacara HUT ke-78 RI
Menurut Nadiem, gerakan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan membuat anak-anak mendapatkan kemerdekaan lebih besar untuk mengembangkan kemampuan fondasional
"Gotong royong semua pihak, mulai dari kementerian, pemerintah daerah, warga satuan pendidikan, sampai keluarga menjadi kunci dari penghapusan segala bentuk kekerasan pada ekosistem pendidikan," jelasnya.
Pada sisi pendidik, Nadiem mengungkapkan Kemendikbudristek terus membuktikan komitmennya meningkatkan kualitas dan kesejahteraan guru.
Program seleksi guru Aparatur Sipil Negara Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK) juga terus dilakukan dengan melibatkan kolaborasi lintas kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah.
"Berkat gotong royong ini, kita berhasil mencetak rekor dengan merekrut 544 ribu guru ASN PPPK dan jumlah ini akan terus meningkat sampai mencapai target satu juta guru yang diangkat sebagai ASN PPPK," pungkas Nadiem.