News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Anies Bicara KKB Papua: Damai Bukan Ditandai dengan Tiadanya Konflik Kekerasan Tapi Keadilan

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anies Baswedan saat ditemui awak media di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (15/8/2023).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan mengomentari mengenai konflik Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua yang tak kunjung berakhir.

Anies mengatakan prinsip kedamaian adalah bukan karena tiadanya konflik kekerasan, namun hadirnya keadilan.

"Prinsipnya bahwa kita ingin ada damai dan damai itu bukan ditandai dengan tiadanya konflik kekerasan," kata Anies saat menemui sejumlah milenial di Restaurant Al Jazeerah Polonia, Cipinang, Jakarta Timur, Sabtu (19/8/2023).

"Damai itu ditandai dengan semua merasa ada keadilan. Di situ ada kedamaian yang sesungguhnya," sambungnya.

Baca juga: NasDem Bilang Gibran Tak Penuhi Syarat Jadi Cawapres Anies, Beda Koalisi

Anies meminta agar mengatasi konflik KKB adalah mencari jalan keluar yang menimbulkan keadilan.

"Insya Allah konflik itu akan tiada. Jadi disebut damai itu bukan karena tembak menambak, tidak ada perseteruan, tidak ada konflik. Damai itu ditandai dengan hadirnya rasa keadilan," ucapnya.

Kendati demikian, dia menuturkan pihaknya cenderung tidak mengomentari mengenai KKB lantaran sedang terjadi dinamika di lokasi.

"Jadi biarkan itu harus diselesaikan supaya kita tidak menambah kompleksitas di dalam penanganan yang sekarang sedang terjadi di Papua," ungkap Anies.

Sebelumnya, KKB kembali berulah di Komplek Yosoma, Jalan Batas Batu, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan pada Rabu (16/8/2023) malam.

Dalam hal ini, sebanyak tiga orang warga sipil yang terdiri dari dua warga asli Papua dan satu warga pendatang tewas ditembak.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo menyebut insiden itu berawal dari adanya laporan jika ada tiga warga sipil yang bergerak dari Batas Batu menuju Kota Kenyam sejak sore hari namun belum tiba di tujuan hingga malam hari.

Setelah mendapat laporan sekitar pukul 22.06 WIT, pihak kepolisian merespon laporan tersebut.

"Ketika personil gabungan tiba di TKP, mereka menemukan tiga korban warga sipil dalam kondisi sudah meninggal dunia," kata Benny dalam keterangannya, Kamis (17/8/2023).

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini