Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menegaskan tidak ada ruang bagi setiap pelaku kriminal untuk bersembunyi.
Hal ini dikatakan Sigit saat mengajak delegasi 14 negara event ASEAN Ministerial Meeting On Transnational Crime (AMMTC) ke-17 merefleksikan diri dengan menikmati sunset dari Kapal Phinisi Lako Sae di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Awalnya, Sigit mengungkap jika pertemuan ASEAN bukan hanya sekedar pertemuan biasa, melainkan pertemuan suatu keluarga besar.
"Jika berbicara pertemuan ASEAN, kita sedang membicarakan pertemuan suatu keluarga besar.
Sebab, ikatan kita bukan sekedar ikatan komunitas, melainkan ikatan keluarga. Keluarga yang terikat dengan sejarah dan budaya yang kuat," kata Sigit dalam sambutannya, Minggu (20/8/2023).
Dalam kegiatan AMMTC sendiri, Sigit mengatakan nantinya akan ada sejumlah isu-isu terkait kerja sama penanganan kejahatan lintas negara atau transnasional crime terkhusus di wilayah ASEAN.
Baca juga: Kapolri Harap Momen AMMTC ke-17 Bisa Jadi Ajang Promosi Labuan Bajo Sebagai Wisata Super Prioritas
"Pertemuan kali ini merupakan kesempatan yang baik untuk lebih mengenal satu dengan yang lain. Saya percaya bahwa hubungan informal antar para delegasi akan melengkapi hubungan formal antar negara yang sudah berjalan baik," ucapnya.
Mantan Kabareskrim Polri ini berharap dengan adanya hubungan yang kuat ini, tindak kejahatan di mana pun akan bisa teratasi dengan baik.
"Hal ini memastikan bahwa tidak ada ruang bagi pelaku kriminal untuk bersembunyi," tegasnya.
10 Negara ASEAN
Untuk informasi, Event Asean Ministerial Meeting On Transnational Crime (AMMTC) ke-17 akan digelar di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 19-23 Agustus 2023.
Event Internasional tersebut akan mempertemukan 10 negara ASEAN, 3 negara dialog hingga satu negara peninjau.
"Akan dilaksanakan kegiatan AMMTC yang terdiri dari 10 menteri ASEAN, Ketua AMMTC dan anggota delegasi, 10 Ketua AAMTC ASEAN, 3 negara mitra dialog dan satu negara peninjau," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan, Senin (7/8/2023).
Ramadhan menyebut dalam pertemuannya, negara-negara tersebut akan membahas soal kejahatan transnasional atau lintas negara di negara masing-masing anggota.