Sementara itu, Manager Comxi co.,ltd di Korea, Oh Jin Uk menjelaskan, smartkeeper bukanlah perangkat lunak yang mengontrol berbagai media dan sistem, tetapi secara fisik memblokir Port I/O sistem sebagai produk.
"Produk ini merupakan produk keamanan fisik preemptif yang utamanya mencegah insiden keamanan dan menerapkan efek keamanan visual serta mekanisme penundaan," katanya.
Baca juga: Lewat Big Data Center IMERI-IDEALAB, FKUI Perkuat Pusat Pengelolaan Data Kesehatan
Menanggapi hal itu, Praktisi Siber yang juga Direktur P3S (Political and Public Policy Studies) DR. Jerry Massie Ph.D mengatakan, pentingnya perangkat fisik untuk mendukung pencegahan kebocoran data pribadi.
"Jadi selain regulasi, juga harus ada perangkat fisik yang mendukung pencegahan kebocoran data pribadi," ujar Jerry Massie.
Untuk itu, menurut dia, inovasi teknologi terkait perangkat fisik tersebut harus terus dikembangkan. Sebab, bahaya kebocoran data pribadi yang dilakukan secara ilegal dampaknya tidak main-main.
"Bayangkan kalau kebocoran data itu NIK, nama ibu kandung, KK atau alamat. Kan bisa digunakan untuk penipuan. Jadi penting sekali pemanfaatan perangkat fisik untuk mendukung pencegahan kebocoran data," pungkasnya.