TRIBUNNEWS.COM - Duet capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mendapatkan restu dari salah satu tokoh kondang asal Purworejo, Jawa Tengah, yaitu KH. Muhammad Thoifur Mawardi, putra dari KH.R Mawardi.
Hal ini terungkap dari pernyataan Anies dan Muhaimin dalam sesi wawancara dengan Najwa Shihab dalam acara Mata Najwa, di Jakarta, Senin (4/9).
Muhaimin menjelaskan, saat berhaji kemarin, ia dipanggil KH. Thoifur untuk datang ke hotelnya.
“Beliau tiba-tiba bilang, ‘Muhaimin, saya sudah istikhoroh. Jodohmu Anies. Camkan saja, katanya,” cerita Cak Imin mengulang ucapan KH Thoifur.
Saat itu, Cak Imin menganggap hal itu sebagai masukan.
Baca juga: Ditanya soal Seberapa Jauh Keterlibatannya Tentukan Cak Imin jadi Cawapres, Begini Jawaban Anies
“Saya tak komentar, membawa saya ke alam bawah sadar hingga akhirnya kita (Muhaimin dan Anies) ketemu,” katanya.
Anies pun punya cerita serupa. Saat ia mengejar pesawat untuk kembali ke Jakarta, di Bandara Juanda, Surabaya, tiba-tiba KH Abdullah Munif, PP Anwarul Maliki Sukorejo, Pasuruan, datang menyongsong Anies.
“Pak Anies, saya minta waktu bicara. Ada pesan dari KH Thoifur, agar Pak Anies berpasangan dengan Muhaimin,” kata Gus Munif, sapaanya, seperti diceritakan ulang Anies.
Anies membalas, “Tolong sampaikan pada KH Thoifur, mohon doanya.”
Baca juga: Cak Imin Cerita Kekhawatirannya sebelum Deklarasi Cawapres Anies, Minta Hal Ini ke PKB dan NasDem
Dalam sambutannya saat deklarasi, Cak Imin bercerita, pernah dipanggil KH Kholil As’ad dari Situbondo, Jawa Timur, pada 2021.
Putra pendiri NU, Kiai As’ad Syamsul Arifin ini berkata,” Muhaimin, kamu harus berpasangan dengan Anies Baswedan.”
Cak Imin mengakui, para kiai memberikan saran ini sesuai dengan keyakinan langit yang mereka miliki. Karena itu, Cak Imin berusaha mencocokkannya dengan keyakinan bumi.
Tapi, Cak Imin mengakui agak sulit menerima masukan ini mengingat ia berada di koalisi pemerintah, sementara Anies ada di pihak yang bersikap kritis pada pemerintah.
Anies-Muhaimin resmi dideklarasikan sebagai capres-cawapres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (2/9).(*)