TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyebut dirinya dikudeta oleh putri Gus Dur, Yenny Wahid bersama Ali Masykur demi bisa menduduki kepemimpinan tertinggi PKB.
Cak Imin mengatakan tuduhan berkhianat sama sekali tidak beralasan.
Ia menegaskan bahwa dirinya yang dikudeta, dan ikhlas berhenti dari posisi Ketum dan nonaktif. Hal ini diungkap Cak Imin dalam acara Mata Najwa di kanal Youtube Najwa Shihab.
Membalas pernyataan Cak Imin ini, putri keempat Gus Dur, Alissa Wahid mengaku ingat jelas ucapan ayahnya yang disampaikan secara langsung kepada dirinya, bahwa Cak Imin merebut PKB dan tak bisa dibiarkan.
"Saya memang tidak pernah terlibat masuk di PKB. Tapi saya jelas mengingat betul ucapan Gus Dur langsung kepada saya, 'Imin merebut PKB dan tidak bisa dibiarkan'," cuit Alissa lewat akun Twitter pribadinya @AlissaWahid, dikutip Rabu (6/9/2023).
"Sudahlah hentikan narasi tidak jujur seperti ini," lanjutnya.
Alissa bahkan menyatakan Gus Dur bukan cuma menyampaikan satu kali hal tersebut. Terakhir, kalimat itu disampaikan lagi 3 pekan sebelum wafat pada Desember 2009.
"Gus Dur sampaikan ke saya beberapa kali. Terakhir sekitar 3 minggu sebelum beliau wafat, Desember 2009," katanya.
Alissa pun mempermasalahkan mengapa PKB Cak Imin masih saja jualan nama Gus Dur, tapi di sisi lain tidak mengakui telah melakukan pengkhianatan terhadap Gus Dur lewat berbagai macam narasi.
"Sampai saat ini problem saya hanya ini kok 'masih jualan Gus Dur tapi tidak mengakui mengkhianati Gus Dur dengan gunakan macam-macam narasi'," ucap Alissa.
Baca juga: Pencalonan Anies-Muhaimin Direstui Kiai Khos NU
Ia meminta PKB untuk berhenti membuat narasi bohong tentang konflik Gus Dur dan Cak Imin, serta mengakui bahwa PKB Cak Imin dulu menyakiti Gus Dur.
"PKB berhenti membuat narasi bohong tentang konflik Gus Dur dan Imin. Akui, dulu menyakiti Gus Dur. Saya saksi hidup bagaimana dampak hal itu pada kesehatan beliau," kata Alissa.