News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Jika Mimpi SBY Bertemu Megawati Terwujud, Maka 'Tembok Berlin' di Indonesia Runtuh

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pada Senin (19/6/2023), SBY melalui akun Twitter resminya @SBYudhoyono bercerita bahwa ia bermimpi naik kereta bareng Megawati Soekarnoputri dan Joko Widodo (Jokowi). Akankah mimpi itu terwujud setelah Demokrat pisah dengan Anies dan Nasdem?

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrat menyambut baik terkait wacana bertemunya Ketua Majelis Tinggi Partai (MTP) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Wacana bertemunya kedua mantan Presiden RI itu berhembus di tengah kabar kalau Partai Demokrat akan menjalin kerja sama politik dengan PDIP.

"Jika pertemuan pak SBY-Ibu Mega atau koalisi Demokrat-PDIP ini terjadi sangat bagus ya," kata Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Jansen Sitindaon dalam keterangannya, Rabu (6/9/2023).

Kata dia, pertemuan dan kerja sama politik antara SBY dengan Megawati itu tidak hanya baik untuk Pilpres 2024, melainkan juga terhadap wajah politik Indonesia.

Sebab menurut Jansen, bertemunya SBY dan Megawati merupakan suatu momentum yang ditunggu rakyat Indonesia.

"Bukan sekedar untuk pilpres saja, namun lebih jauh lagi bagi negeri kita ini," kata Jansen.

Dirinya lantas mengibaratkan kalau, jika pertemuan itu benar terjadi, maka 'Tembok Berlin' di Indonesia sudah runtuh.

Tembok tersebut yang diistilahkan oleh Jansen sebagai penghalang komunikasi antara SBY dengan Megawati belakangan ini.

"Rekonsiliasi Nasional yang diharapkan seluruh rakyat Indonesia akhirnya terjadi. 'Tembok Berlin' Indonesia akhirnya runtuh," tutur dia.

Meski begitu, jika ditanyakan terkait dengan sikap politik Demokrat ke depan, Jansen belum bisa memastikan.

Terpenting kata dia, usai keluar dari Koalisi Perubahan, Demokrat akan mencari koalisi baru dan enggan untuk kembali ke koalisi pengusung Anies Baswedan sebagai capres.

"Jika ditanyakan terkait sikap final, beberapa hari ini kami kan baru saja menyelesaikan 'perceraian' dengan pasangan lama kami yang tak mungkin lagi kami kembali kesana," kata dia.

"Tahap berikutnya tentu kami akan maju, 'move on' ke kerjasama dengan koalisi yang baru," tukas Jansen.

Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Ahmad Basarah mengatakan pihaknya akan kembali membuka komunikasi dengan Partai Demokrat.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini