Saat itu sempat dilakukan mediasi di rumah WN dan MB meminta maaf. Bukan hanya kepada WN, MB juga minta maaf kepada saudara-saudara WN dan orang tuanya.
Namun bagi WN yang merasa trauma menganggap permohonan maaf itu belu cukup.
Baca juga: Manajer Sekuriti Perusahaan di Morowali Jadi Tersangka Kasus Pelecehan, Sentuh Organ Vital Anak Buah
"Sebagai anggota dewan seharusnya dia mengayomi, bukan malah seperti itu. katanya guyon, kalau saya habis mandi terus dia mau lihat, apa yang dilihat?" ucap WN dengan mata berkaca-kaca.
WN kemudian memilih membuat laporan ke Ketua DPRD Tulungagung. Sayangnya, saat WN tiba di DPRD Tulungagung, para pimpinan dewa sedang ada tugas di luar kantor.
"Sebenarnya saya trauma, tapi kalau saya tidak ambil tindakan takutnya ke depan akan terulang lagi," pungkas WN.
Sejauh ini MB masih belum bisa dikonfirmasi. Sementara sekretaris DPRD Tulungagung, Darmaji, mengaku sudah menerima surat dari WN.
"Saya sudah menerima suratnya, segera kami sampaikan ke pimpinan. Nanti pimpinan yang akan memprosesnya," ujar Darmaji.
WN mengaku selama ini hubungannya dengan MB tidak pernah bermasalah.
WN biasa memanggil anggota Komisi B DPRD Tulungagung ini dengan sebutan om karena memang masih berkerabat.
Rumah keduanya masih ada di satu lingkungan, dengan jarak sekitar 50 meter. "Bapaknya itu saudara kandung nenek saya. Jadi saya memanggilnya om," ungkap WN.
Laporan reporter David Yohanes | Tribun Jatim