News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kaesang Terjun ke Politik

Kaesang Gabung Parpol Lain, Pengamat: PDIP Tak Tegas Terhadap Jokowi

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai PDIP tak punya keberanian tegas kepada Joko Widodo (Jokowi) terkait bergabungnya Kaesang Pangarep ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI) hingga ditunjuk sebagai ketua umum. 

Padahal, di sisi lain PDIP punya aturan dalam AD/ART partai bahwa satu keluarga harus bergabung dalam satu partai.

"PDIP tentu tidak memiliki keberanian cukup untuk tegas pada Jokowi," kata Dedi saat dihubungi, Jumat (29/9/2023).

Dedi menilai, Jokowi sejak lama sudah dibaca Megawati sebagai kader yang tidak loyal, serta potensial meninggalkan PDIP meski berhutang sangat besar pada partai moncong putih itu. Situasi itu yang sempat memperlihatkan Megawati menegur Jokowi dalam beberapa kesempatan acara partai.

"Situasi ini membuat Megawati sendiri pernah menghardik Jokowi, bahkan saat di Rakernas PDIP sekalipun teguran pada Jokowi terus diulang," ucapnya.

Tetapi, lanjut Dedi, dalam sikap politiknya, PDIP tidak punya keberanian cukup untuk tegas meskipun Jokowi berulang kali memantik seteru dengan PDIP.

"Bisa saja, PDIP sedang menanti momentum untuk memberi sanksi pada Jokowi, dan itu bukan saat ini," kata Dedi.

Menurutnya, cara Jokowi sebenarnya sudah membuat wibawa Megawati runtuh. Namun, Megawati hanya berani sebatas menegur. 

Ia mengatakan situasi seperti ini bisa saja berbalas pada tahun 2024 di mana PDIP diprediksi tak akan merestui keluarga Jokowi diusung PDIP di semua tingkat kontestasi.

"Situasi ini, bisa saja akan berbalas di 2024,di mana PDIP diprediksi tidak akan merestui keluarga Jokowi diusung oleh PDIP di semua tingkatan kontestasi," kata dia.

Dedi menilai, bisa saja Jokowi sudah  membuat rencana cadangan karena khawatir keluarganya tak direstui lagi oleh PDIP. Maka dari itu, Jokowi merestui Kaesang di PSI.

Baca juga: Luhut Binsar Apresiasi Kaesang Terjun ke Politik Jadi Ketua Umum PSI: Tak Perlu ada Buruk Sangka

"Bisa juga, Jokowi mengetahui itu, itulah sebab watak politik Jokowi memilih PSI melalui Kaesang, agar kekuasaan yang bisa diraih keluarga Jokowi tetap bisa berlanjut di 2024," pungkas Dedi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini