"Sudah, sudah tahu kalau Pak Presiden (soal Mentan hilang)."
"Terus juga kawan-kawan di Sekretariat Negara dan Sekretariat Kabinet juga sudah tahu," beber Harvick, Selasa, dilansir Kompas.com.
"(Presiden) tidak menanyakan itu (soal Mentan hilang). Belum (belum ada arahan mencari)," imbuh dia.
Kementan sendiri, lanjut Harvick, belum akan mengambil tindakan apapun karena status hukum Syahrul Yasin Limpo belum jelas.
Baca juga: Dinasti Keluarga Syahrul Yasin Limpo di Sulawesi hingga Siapa Saja yang Terjerat Korupsi
Ia menyebut, saat ini Kementan masih menunggu arahan dari Presiden Jokowi.
"Kan masih belum jelas juga 'kan dari status di hukum dan sebagainya 'kan belum ada juga."
"Menunggu arahan Pak Presiden pasti," pungkas dia.
Ia pun membantah 'hilangnya' Syahrul Yasin Limpo adalah untuk kabur dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di tengah penyelidikan kasus dugaan korupsi di Kementan.
"Wah insyaallah sih enggak ya. Mudah-mudahan."
"Kita doakan bersama-sama agar bisa selesai. Insyaallah," tandas dia.
Dipastikan Pulang Indonesia pada 5 Oktober 2023
Di tengah kabar 'menghilangnya' Syahrul Yasin Limpo, Ahmad Sahroni memastikan rekannya tersebut akan pulang ke Indonesia pada Kamis (5/10/2023) besok.
Ia pun membantah soal kabar yang mengatakan Syahrul Yasin Limpo 'hilang'.
"Kagak ngilang kok, emang ada giat yang tidak bisa ditunda," ungkap Sahroni.
"Tapi, tanggal 5 Oktober Pak Mentan akan kembali ke tanah air."