TRIBUNNEWS.com - Keberadaan Menteri Pertanian (Mentan) sekaligus politisi NasDem, Syahrul Yasin Limpo, belum diketahui usai rumahnya digeledah terkait kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan).
Syahrul Yasin Limpo sebelumnya diketahui melakukan perjalanan dinas ke Roma, Italia dan Spanyol.
Mantan Gubernur Sulawesi Selatan ini dijadwalkan tiba di Indonesia pada Minggu (1/10/2023).
Tetapi, hingga kini Syahrul Yasin Limpo tak tampak batang hidungnya.
Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), Silmy Karim pun memastikan Syahrul Yasin Limpo belum tiba di Indonesia.
Baca juga: Harga Senpi yang Ditemukan di Rumah Dinas Syahrul Yasin Limpo, Merek Tanfoglio Capai Rp77 Juta
"Di situ kita sudah cek, belum termonitor di sistem bahwa yang bersangkutan di Indonesia," ungkap Silmy di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/10/2023).
Lantas, seperti apa sikap Ketua Umum NasDem dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat tahu Syahrul Yasin Limpo 'menghilang'?
Bendahara Umum NasDem, Ahmad Sahroni, mengatakan Surya Paloh sudah memerintahkan secara langsung kepada Syahrul Yasin Limpo agar segera pulang ke Indonesia.
Tak hanya itu, Surya Paloh juga meminta Syahrul Yasin Limpo untuk segera menghadap dirinya setiba di tanah air.
"Ketua Umum sudah memerintahkan untuk segera kembali dan menghadap Ketua Umum," ujar Sahroni kepada awak media, Selasa.
Sementara itu, Presiden Jokowi disebut sudah mengetahui perihal 'hilangnya' Syahrul Yasin Limpo.
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi, mengatakan Presiden Jokowi tak bertanya apapun mengenai Syahrul Yasin Limpo.
Jokowi, ujar Harvick, juga belum memberikan arahan untuk mencari politisi NasDem tersebut.
Padahal, seharusnya Syahrul Yasin Limpo menghadiri rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Selasa, terkait pembahasan El Nino.