News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cegah Kematian Pasien Cedera Orthopaedi, UI Ciptakan Dua Alat Fiksasi Tulang

Editor: Dodi Hasanuddin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cegah Kematian Pasien Cedera Orthopaedi, UI Ciptakan Dua Alat Fiksasi Tulang

TRIBUNNEWS.COM - Universitas Indonesia kembali berkontribusi dalam dunia kesehatan di Indonesia.

Terutama dibidang orthopaedi. 

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) melahirkan dua inovasi baru.

Dua inovasi baru tersebut adalah Alat Fiksasi Pelvis Modifikasi C-Clamp dan Alat Fiksasi Eksterna Periartikuler.

Baca juga: Kekeringan Landa Muara Gembong, 30 Dokter Gigi FKG UI Terjun Bantu Masyarakat

Penciptaan dua alat kesehatan tersebut dilatarbelakangi adanya trauma yang merupakan penyebab tertinggi ketiga kematian pada semua kelompok umur di dunia.

Fraktur pelvis merupakan salah satu penyakit yang dapat terjadi akibat trauma dan merupakan cedera orthopaedi yang paling sering merenggut nyawa dengan angka kematian setinggi 6–35 persen.

Untuk mencegah kejadian kematian pada pasien fraktur tulang pelvis dan tulang panjang di
tungkai, dokter orthopaedi perlu mengoreksi kelainan bentuk tulang pasien dengan menggunakan alat bantu fiksasi.

Baca juga: SKSG UI Gandeng Pesantren Madinatunnajah Cegah Kekerasan di Lingkungan Pendidikan

Namun, alat dengan modifikasi model C-Clamp invensi Ganz yang selama ini umum digunakan memiliki keterbatasan.

Di antaranya adalah pemasangan tidak praktis, ukuran tidak bisa diatur sehingga sulit digunakan pada pasien dengan lingkar perut besar, serta memiliki harga yang sangat mahal.

Melihat kondisi ini, Guru Besar Orthopaedi dan Traumatologi FKUI–Rumah Sakit Dr. Cipto
Mangunkusumo (RSCM), Prof. Dr. dr. Ismail Hadisoebroto Dilogo, Sp.OT(K) beserta tim bekerja
sama dengan PT Eka Ormed Indonesia memproduksi Alat Fiksasi Pelvis Modifikasi C-Clamp dan
Alat Fiksasi Eksterna Periartikuler.

Cara Kerja

Alat Fiksasi Pelvis Modifikasi C-Clamp diciptakan untuk fiksasi patah tulang pelvis bagian posterior yang sering menimbulkan kematian akibat kehilangan banyak darah.

Cara kerja alat ini adalah dengan pemberian fiksasi dari dua buah paku kanan dan kiri di daerah tulang pelvis.

Produk ini memiliki keunggulan pada pemasangan yang cepat dan manual atau tanpa membutuhkan alat bantu khusus.

Baca juga: Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI Perkuat Inklusifitas di Dunia Pendidikan

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini