Mentan meminta tak dihakimi setelah terseret kasus dugaan korupsi tersebut.
Sebab, dirinya akan serius menghadapi proses hukum yang berjalan.
"Saya harus siap menghadapi secara serius, walaupun saya harap jangan ada stigma dan menghakimi saya dulu."
"Karena tentu biarkan proses hukum berlangsung dengan baik, dan siap saya hadapi," tegas Syahrul Yasin Limpo.
Baca juga: Soal Dugaan Ada Pimpinan KPK Peras Mentan, Firli Bahuri: Itu Tidak Benar
Selain itu, Syahrul mengaku membutuhkan waktu setelah melakukan kunjungan kerja di Roma, Italia.
"Saya butuh waktu, karena saya baru pulang dari Roma, mendapat penghargaan dunia atas nama Bapak Presiden," katanya.
"Biarkan saya hadapi ini, beri saya kesempatan membuktikan bahwa saya terbiasa ngurus rakyat," lanjut dia.
Setelah menyerahkan surat pengunduran diri, Syahrul meminta diberi kesempatan dan waktu istirahat.
Lalu, terkait pengunduran dirinya karena menghadapi proses hukum, Syahrul berharap tak mengganggu kinerja Presiden Jokowi.
"Beri saya kesempatan, saya belum ada istirahat ini."
"Saya tadi juga diperiksa di Polda."
"Saya berharap tidak akan sedikit pun mengganggu kinerja Bapak Presiden, lebih baik saya mengambil sikap seperti itu," papar Syahrul Yasin Limpo.
Baca juga: Mundur sebagai Mentan, Syahrul: Harga Diri Jauh Lebih Tinggi daripada Pangkat dan Jabatan
Saat ini, KPK tengah melakukan penyidikan dalam kasus korupsi di Kementerian Pertanian.
Seiring dengan penyidikan kasus tersebut, KPK telah melakukan penggeledahan di rumah dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo pada Kamis (28/9/2023).