Mayoritas produk yang laris antara lain tas laptop hingga wayang kulit dari kardus.
Peran Aqua Klaten
Diketahui, program bank sampah ini merupakan wujud dari tanggung jawab sosial dan lingkungan dari PT Tirta Investama (Aqua Klaten).
Sustainability Development Manager Aqua Klaten, Rama Zakaria, mengatakan di Kecamatan Polanharjo terdapat 18 bank sampah, termasuk Rukun Santoso yang sudah menjadi bank sampah pertama dan telah beroperasi mandiri.
Pendampingan bank sampah ini merupakan wujud dari umbrella project atau program payung yang disebut Integrated Water Resource Management (IWRM), yaitu pengelolaan sumber daya air menyeluruh dari hulu sampai dengan hilir.
"Menjadi bagian dari DAS (Daerah Aliran Sungai) Bengawan Solo, pendekatan kami adalah program payung, yaitu mengintegrasikan setiap setiap program dari program payung padi bervariasi antara hulu, tengah, dan hilir," ungkap Rama kepada Tribunnews, Senin (27/11/2023).
Program di hulu antara lain konservasi lingkungan. Lalu program tengah antara lain wisata berbasis air, pengelolaan sampah, hingga pemberdayaan penyandang disabilitas. Sementara di hilir ada pertanian regeneratif pemeliharaan jaringan irigasi normalisasi.
Rama mengatakan ini menjadi bagian dari komitmen Aqua dengan bijak berplastik bersama Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).
Komitmen tersebut yaitu mengumpulkan sebanyak-banyaknya sampah plastik, mengedukasi anak-anak sekolah untuk bertanggung jawab mengelola sampahnya sendiri, dan melakukan inovasi produk.
Terkhusus untuk Bank Sampah Rukun Santoso, langkah pertama yang dilakukan Aqua Klaten ialah menjadikan aset desa yang tidak terpakai menjadi pos pengelolaan sampah.
"Pertama kali menyiapkan infrastruktur untuk pemilahan sampah di situ, sarana-sarana untuk pengelolaan sampah, dan membekali keterampilan mereka dalam pengelolaan sampah," ujar Rama.
Rama mengungkapkan, Bank Sampah Rukun Santoso kini telah beroperasi sebagai bank sampah mandiri sejak 2018 dan bisa menjadi bak sampah percontohan.
Ia berharap apa yang ada di Rukun Santoso bisa diterapkan di tempat lain untuk menjaga lingkungan dari limbah yang tak terpakai.
"Kami berharap bisa menjadi fasilitator, katalisator, untuk bank-bank sampah lain untuk mereplikasi inisiatif yang sudah ada," pungkas Rama. (*)