News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sejarah Hari Ini

Hari Sejarah Nasional 2023: Mengenal Seminar Sejarah Nasional Pertama di Yogyakarta Tahun 1957

Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Febri Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pembukaan Seminar Sejarah Nasional I di Yogyakarta pada 1957, sebagai tonggak lahirnya historiografi modern Indonesia - Mengenal seminar Sejarah Nasional pertama sebagai awal penemuan metode penulisan sejarah bangsa Indonesia, bertepatan Hari Sejarah Nasional 2023.

Mereka melupakan, kata De Graaf, bahwa sesudah menetapnya orang asing, Jawa masih mempunyai sejarah.

Pada tahun 1951, Coolhaas meninjau kembali masalah yang pernah dikecam oleh Van Leur, yaitu hubungan sejarah kolonial dan sejarah Indonesia.

Dalam istilah sekarang, Coolhaas termasuk sejarawan yang menolak campur tangan sosiologis dalam usaha memahami peristiwa dan dinamika kesejarahan.

Sebab, ilmu sejarah baginya adalah sebuah disiplin yang independen.

Persiapan pengibaran bendera merah putih. (Dok. pribadi)

Baca juga: TKN Minta Komnas HAM Buka Fakta Sejarah Prabowo dan Cerita Penculikan Aktivis 98

Seminar Sejarah Nasional, yang kini dikenal sebagai “yang pertama”, boleh dikatakan sebagai titik pencerahan dalam pencarian awal perdebatan tentang kepribadian dan identitas nasional.

Kebutuhan ini berjalan seiring dengan lahirnya negara Indonesia yang telah dimulai sejak awal tahun 1950-an.

Berbagai permasalahan fundamental dibicarakan dalam seminar yang dihadiri sekian ratus peserta yang terdiri dari para ilmuwan, dosen dan guru sejarah, intelektual-budayawan, dan juga politisi pada tingkat nasional.

Dalam seminar ini dibicarakan tentang “landasan filsafat sejarah nasional”, “masalah periodisasi sejarah”, “penulisan buku pelajaran” dan sebagainya.

Berbagai gagasan pun ditampilkan.

Seminar Sejarah tahun 1957 ini akan selalu dikenang sebagai seminar ketika berbagai pemikiran mendalam dan kreatif tentang sejarah bangsa diajukan.

Diadakannya Seminar Sejarah Nasional pertama itu menghasilkan visi Indonesiasentris menggantikan visi Neerlando-sentris dalam penulisan sejarah.

Dalam visi Indonesia-sentris tokoh Belanda yang berperan dalam sejarah (dramatise personae) digantikan oleh tokoh Indonesia.

Sejarah nasional menjadi sejarah (berperspektif) dari dalam.

Baca juga: Hari Sejarah Nasional 14 Desember, Berikut Asal Usul Peringatannya

Peran Belanda dipandang dari kaca mata sejarawan Indonesia, sementara kajian dalam sejarah Indonesia adalah masyarakat Indonesia yang berperan utama dalam kisah sejarah.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini