TRIBUNNEWS.COM - Seminar Sejarah Nasional pertama menjadi awal penemuan metode penulisan sejarah bangsa Indonesia.
Peringatan Hari Sejarah Nasional berawal dari dimulainya Seminar Sejarah Nasional pertama pada 14 Desember 1957 di Yogyakarta.
Seminar Sejarah Nasional Pertama diadakan dengan tujuan untuk mengumpulkan berbagai pendapat dan saran sebagai pertimbangan untuk menyusun sejarah nasional Indonesia.
Seminar Sejarah Nasional Pertama penting untuk diadakan mengingat adanya dua sisi dalam perjalan bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan.
Dua sisi itu ialah pandangan dari pihak Belanda dan pandangan pihak Indonesia.
Lantas. bagaimana awal mula diadakanya Seminar Sejarah Nasional Pertama?
Baca juga: 20 Ucapan Hari Sejarah Nasional 2023, Diperingati pada 14 Desember
Simak asal usul Seminar Sejarah Nasional Pertama yang dirangkum Tribunnews dari berbagai sumber berikut ini.
Seminar Sejarah Nasional Pertama Tahun 1957
Mengutip Kemendikbud, perdebatan tentang perspektif sejarah sudah dimulai sejak tahun 1928.
Pada tahun itu, Bung Hatta mengecam keras pelajaran sejarah yang diberikan di sekolah-sekolah pemerintah, di mana nama-nama para pahlawan Belanda diajarkan seakan sebagai perumus kebanggaan kultural Indonesia.
Pada tahun 1930 Bung Karno memperkenalkan visi kesejarahan yang romantis (romantic historical vision): masa lalu yang gemilang, masa kini yang gelap gulita, dan masa depan yang penuh harapan.
Nanti pada tahun 1950-an romantisisme Bung Karno akan mendapatkan kematangan keilmuan di tangan Yamin dengan konsep Pancawarsanya.
Di sisi lain, dinamika tentang perspektif sejarah pun terjadi pada sejarawan asing.
De Graaf pada tahun 1940 mengecam dengan keras kecenderungan Neerlando-sentris yang dilihatnya masih menguasai penulisan sejarah tentang daerah yang masih disebutnya sebagai Hindia Belanda.