Selain digitalisasi database anggota, program kerja utama HNSI lainnya yakni memisahkan antara nelayan tradisional dengan nelayan industri. Sehingga, nelayan tradisional yang harus disentuh oleh pemerintah dalam subsidi maupun penegakan hukum bisa tepat sasaran.
Sebab, kata Herman Herry, tantangan utama HNSI ke depan adalah bagaimana mensejahterakan nelayan.
“Ini sebuah tantangan sekaligus berkat buat saya, karena diberi kesempatan untuk mensejahterakan nelayan. Sehingga pemberdayaan nelayan ke depan adalah bagaimana membuat nelayan itu menjadi mandiri dengan pemberdayaan ekonomi nelayan,” demikian Herman Herry.
Pelantikan DPP HNSI periode 2023-2028 digelar bertepatan dengan Hari Nusantara. Pelantikan ibuka oleh Sekjen KKP Komjen Pol Rudy Heriyanto Adi Nugroho, dan dihadidi perwakilan dari Kapolri, KASAL, Bakamla, dan Kemenkopolhukam.
Baca juga: Nelayan Asal Rote Tewas Diterkam Buaya saat Cari Teripang di Perairan Australia
Herman Herry mengaku bersyukur karena struktur DPP HNSI periode ke depan diisi oleh tokoh-tokoh dari berbagai macam latar belakang.
Di antaranya Yohanis Fransiskus Lema (anggota DPR RI), Agus Suherman (Plt Dirjen Perikanan Tangkap KKP), Gus Gudfan (Bendahara Umum PBNU), Sutomo (Presidium KAHMI), Lydia Assegaf (Tokoh Perempuan Alkhairaat), dan beberapa tokoh lainnya.