Lalu, pada tahun 1950 berubah namanya menjadi Jawatan Sandi.
Sampai kemudian, berubah lagi namanya menjadi Lembaga Sandi Negara pada tahun 1972.
Berbagai kegiatan militer dan politik negara yang selalu membutuhkan kerahasiaan komunikasi pemberitaan, sistem-sistem sandi buatannya terbukti efektif serta dapat diandalkan dalam pengamanan komunikasi.
Baik di medan peperangan, perundingan-perundingan antara Pemerintah RI dengan Belanda, Pemerintah RI dengan PBB, di perbatasan, dan Gerilya.
Sosok Roebiono Kertopati yang ‘berani tidak dikenal’, membuatnya dipandang ketat dalam menjaga kerahasiaan negara oleh insan persandian.
Baginya, ‘kekhilafan satu orang saja cukup sudah menyebabkan keruntuhan negara’.
Sehingga, atas dasar perjuangannya tersebut selama tiga jaman (pasca kemerdekaan, orde lama, dan orde baru), serta dari sudut pandang ideologi dan sosial-politik dalam membangun, mengembangkan dan pemimpin persandian hingga akhir hayatnya selama 38 tahun, memperkuat usulan Roebiono Kertopati menjadi Pahlawan Nasional.
Baca juga: BSSN Berikan Hasil Investigasi soal Kabar Kebocoran Data Pemilih Milik KPU ke Bareskrim Polri
Mayjen. TNI (purn) dr. Roebiono Kertopati yang menguasai dengan aktif empat bahasa asing yakni Inggris, Jerman, Belanda, dan Prancis ini memimpin persandian Indonesia dari tanggal 4 April 1946 yang masih berupa sebuah kamar sandi sampai dengan tahun 1984 yang telah bernama Lembaga Sandi Negara.
Pada tanggal 23 Juli 1984 sang penerima 11 bintang jasa (utama) dari pemerintah Indonesia ini wafat.
Sampai akhir hayatnya ia tetap berjuang untuk memajukan persandian di Indonesia, suatu bidang perjuangan yang masih langka dan merupakan kegiatan yang tidak dikenal.
Motto yang selalu didengungkan kepada seluruh anak buahnya yang bekerja sebagai tenaga sandi adalah Berani Tidak Dikenal. Almarhum Mayor Jenderal TNI (Purn.) dr. Roebiono Kertopati dinobatkan sebagai Bapak Persandian Negara Republik Indonesia. (*)
Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Usulkan Jadi Pahlawan Nasional, BSSN Gelar Seminar ‘Bedah Juang Mayjen TNI dr. Roebiono Kertopati’