Menurut Petrus, hal itu merupakan permintaan langsung dari Lukas Enembe. Bahkan pada awalnya, Lukas sempat menolak untuk cuci darah di Indonesia.
Namun akhirnya dia luluh, cuci darah dilakukan di Indonesia, namun mendatangkan dokter dari Singapura.
"Beliau bisa menerima tindakan medis cuci darah itu setelah dokter dari singapur datang. Beliau menolak sama sekali cuci darah di Indonesia. Dia maunya di Singapura," kata Petrus.
Sikap Lukas yang melunak itu lantaran omongan dokter dari Singapura kepadanya.
Saat itu, sebanyak tiga orang dokter dan dua orang perawat datang langsung dari Singapura menangani proses cuci darah Lukas.
"Terakhir pernyataan dokter Singapura kira-kira begini: Maaf bapak kalau tidak cuci darah tidak akan panjang umur," kata Petrus.(Tribun Network/aci/wly)