AHY pun mengakui kekalahan dan memberikan ucapan selamat Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang lolos ke putaran kedua.
Pada 17 Februari 2018, SBY mengukuhkan AHY sebagai Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) untuk Pemilukada 2018 dan Pemilu 2019.
Ia menjadi juru kampanye Partai Demokrat dan mengonsolidasikan kader-kader di daerah guna memenangkan calon yang diusung oleh Partai Demokrat pada Pemilukada 2018.
Partai Demokrat berhasil mencapai target awal 35 persen dari 171 pemilihan.
Lalu pada Oktober 2019 AHY ditunjuk sebagai Wakil Ketua Umum Partai Demokrat dan kini ia menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2020-2025.
AHY di Pemilu 2024
Pada Pemilu 2024, AHY mengusung tema perubahan dan berkoalisi bersama Partai NasDem pimpinan Surya Paloh.
Keduanya lalu mengajak Partai Keadilan Sejahtera untuk mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024.
AHY digadang-gadang bakal menjadi cawapres pendamping Anies.
Ia bahkan mendapatkan surat khusus dari Anies pada pada 25 Agustus 2023 yang isinya agar AHY bersedia menjadi cawapres.
Namun, tidak lama setelah itu, secara mengejutkan Surya Paloh justru menunjuk cawapres di luar koalisi partai, yaitu Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar (Cak Imin), pada Selasa (29/8/2023) malam.
Penunjukan itu disebut-sebut tanpa sepengetahuan anggota koalisinya, termasuk AHY.
Pihak Demokrat pun merasa dikhianati dan kecewa.
Ketegangan di dalam koalisi itu pun terjadi hingga akhirnya membuat Partai Demokrat hengkang dari koalisi tersebut.
Baca juga: Ada Isu AHY Jadi Menteri ATR, Ini Riwayat Reshuffle Kabinet Jokowi Tiap Rabu Pon atau Rabu Pahing
Dukung Prabowo-Gibran
Setelah hengkang dari Koalisi Perubahan itu, AHY bersama Partai Demokrat memutuskan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju untuk mengusung Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dan putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, sebagai cawapresnya.