News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Harga Beras Melonjak

Keterbatasan Produksi hingga Kampanye Pemilu 2024 Jadi Sebab Harga Beras Meroket

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pedagang beras menunjukkan beras yang dijual di Agen Beras Aek Lumputan, Jakarta, Rabu (21/2/2024).

Atau naik dari 6,73 persen di Desember 2023.

"Pada bulan Januari kemarin inflasi dia (beras) berdampak 0,64 persen kenaikannya month to month," ungkap Aida.

"Akibat ini, dia bobotnya 3,43 persen sekarang kalau pakai Survei Biaya Hidup tahun 2022 yang baru dikeluarkan oleh BPS sehingga penyebabnya volatile food kita mencapai inflasinya 7,22 persen," sambungnya.

Aida melanjutkan, untuk rata-rata harga beras di sejumlah wilayah di Indonesia berbeda-beda.

Seperti di Nusa Tenggara Barat (NTB) yang berada dikisaran Rp12.900 per kilogram. Sementara di Kalimantan Tengah dikisaran Rp18.800 per kilogram.

Aida melanjutkan, terdapat sejumlah faktor yang menjadikan harga komoditas beras merangkak naik.

Pertama, dampak musim panas yang berkepanjangan pada beberapa bulan sebelumnya membuat panen padi sedikit terganggu.

Baca juga: Sri Mulyani Peringatkan Harga Beras Naik Berdampak Inflasi

Kedua, jadwal produksi sejumlah sentra beras di Indonesia sedikit bergeser, imbas belum meratanya curah hujan di awal tahun.

"Memang karena El Nino. Diketahui mengalami indeks El Nino-Southern Oscillation (ENSO) yang moderat, nah saat sekarang ini sudah ada musim hujan yang masuk ke Indonesia tapi baru 70 persen di-compare dengan kalau kita tahun lalu di bulan Januari itu sudah 77 persen," papar Aida.

"Nah ini akibatnya tentunya ada pergeseran periode tanam beras. Sekarang ini juga (hujan) mulai di bulan Januari untuk sebagian besar daerah sentra," lanjutnya.

Meski adanya gangguan rantai pasok dan melonjaknya harga beras, Pemerintah telah melakukan berbagai upaya agar inflasi di Tanah Air terkendali.

Sejumlah upaya yang dimaksud seperti melakukan intervensi pasar dengan mengguyur retail-retail dengan beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

Kemudian, Pemerintah juga memberikan bantuan sosial pangan bagi masyarakat miskin yang terdaftar dalam Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

"Tapi kemudian juga pemerintah sekarang ini untuk memastikan hal tersebut dilakukan impor melalui kecukupan Cadangan Beras Pemerintah. Seperti apa sekarang kondisinya CBP itu pada bulan Februari sudah mencapai hampir 1, 2 juta Ton jadi artinya kecukupan pasokan itu ada," papar Aida.

"Makanya Pemerintah lakukan SPHP atau operasi pasar stabilitas pasokan dan harga pangan, kemudian juga penyaluran bantuan pangan beras," pungkasnya. (Tribun Network/Reynas Abdila)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini