Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau masyarakat untuk mudik Lebaran tahun ini lebih awal.
Menurut Jokowi, diperkirakan akan terjadi peningkatan jumlah pemudik dengan total sekitar 190 juta orang atau meningkat 56 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca juga: Pemudik Pesawat Diprediksi 7,9 Juta Orang di Idul Fitri, Begini Antisipasi InJourney
"Mudik tahun ini adalah mudik yang akan sangat besar sekali, kenaikannya 56 persen dibanding tahun yang lalu. Total yang akan mudik 190 juta pemudik tahun ini kurang lebih, ini dari survei. Oleh sebab itu, saya mengimbau, mengajak masyarakat untuk mudik lebih awal," ujar Presiden Jokowi di Mercure Convention Center, Jakarta, Kamis (28/3/2024)
Mengingat besarnya jumlah pemudik tersebut, Presiden Jokowi mengingatkan masyarakat tentang pentingnya kenyamanan dan keselamatan selama perjalanan mudik.
"Kalau tidak keluarganya dulu yang diberangkatkan untuk mudik agar mudik kita tahun ini semuanya berada pada posisi yang nyaman, karena sekali lagi jumlahnya bukan jumlah yang sedikit. 190 juta itu bukan jumlah yang kecil, kenaikannya 56 persen gede banget," ujar Jokowi.
Kerawanan saat Mudik Lebaran
Sementara itu Polri sudah memetakan sejumlah kerawanan yang kemungkinan bisa terjadi saat masa mudik Lebaran 2024.
Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan mengatakan ada sejumlah kerawanan yang berskala lokal hingga nasional yang harus diantisipasi, salah satunya terorisme.
"Kejahatan konvensional, kemacetan arus mudik maupun balik, ujaran kebencian, berita hoaks, sampai dengan kasus-kasus terorisme yang harus diantisipasi," ujar Aan usai memberikan arahan di acara Latihan Praoperasi Ketupat 2024, Kamis (28/3/2024).
Baca juga: Diikuti 2.500 Pemudik, Dasco dan Andre Lepas Keberangkatan 50 Bus Pulang Basamo 2024
Sementara itu, Asisten Operasi (Asops) Kapolri Irjen Verdianto Iskandar Bitticaca menyebut dampak dari perang di negara-negara luar seperti Rusia bisa menjadi pemicu para pelaku terorisme di Indonesia beraksi.
"Jadi memang kadang kala kita orang Indonesia ini dari pelaku-pelaku teror memang ada kejadian di luar negeri ini menjadi role model daripada pelaku-pelaku yang ada di Indonesia," ungkapnya.
Meski begitu, Verdianto menyebut Densus 88 Antiteror Polri bersama instansi terkait sudah melakukan sejumlah langkah antisipasi dan pencegahan dini aksi teror.
"Antisipasi dan memonitor semua jaringan-jaringan teroris yang ada di Indonesia," tutur Verdianto.
Dalam latihan praoperasi ketupat ini, nantinya para anggota yang akan bertugas bisa menyamakan persepsi saat pelaksanaan operasi tersebut.
Terdapat 200 personel dari seluruh satuan kerja Polri melakukan pelatihan simulasi Operasi Ketupat 2024.
Seluruhnya diharapkan menjalankan pengamanan mudik dengan profesional.