TRIBUNNEWS.COM - Presiden terpilih Prabowo Subianto memiliki keinginan untuk membentuk presidential club atau klub presiden.
Nantinya, presidential club akan mempertemukan Presiden Joko Widodo, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), hingga Megawati Soekarnoputri.
Selain untuk berbagi pengalaman dari para presiden sebelumnya, Presidential Club ini juga dibentuk agar Prabowo dapat meminta pendapat dalam menyusun kabinet pemerintahan.
Namun, keinginan Prabowo itu menuai pro dan kontra.
Presiden Joko Widodo (Jokowi), Partai Demokrat, dan Partai Golkar menyambut baik gagasan Prabowo tersebut.
Di lain sisi, PDIP memberikan tanggapan dingin terkait wacana Presidential Club.
Istana melalui Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, mengatakan silaturahmi antara presiden dengan mantan presiden sangat penting, baik dengan ada atau tidaknya Presidential Club.
"Ada atau tidak adanya Presidential Club (klub presiden), presiden dan semua mantan presiden sangat penting untuk bersilaturahmi," kata Ari, Jumat.
Silaturahmi dengan mantan presiden, jelasnya, juga dilakukan Jokowi selama ini.
Ia menyebut, Jokowi sering bersilaturahmi dengan para mantan presiden, mantan wakil presiden, dan tokoh tokoh bangsa lainnya.
"Yang pastinya akan bermanfaat untuk kemajuan bangsa dan negara," paparnya.
Baca juga: Jika PKS Gabung Koalisi Prabowo, Pengamat Nilai Alarm bagi Demokrasi: Tidak Ada Check and Balances
Pujian Singkat Jokowi
Terkait wacana tersebut, Jokowi hanya memberikan komentar singkatnya.
Ia menilai, gagasan eks Pangkostrad tersebut adalah ide yang bagus.
"Bagus, bagus," kata Jokowi usai meninjau pameran mobil listrik di JI Expo, Kemayoran, Jakarta, Jumat, (3/5/2024).