Dalam perkara korupsi timah ini Emil Ermindra terseret terkait jabatannya sebagai Direktur Keuangan PT Timah tahun 2017 sampai dengan 2018.
Meski demikian, dia juga sempat menjabat komisaris pada anak perusahaan PT Timah dan melaporan harta kekayaannya terakhir kali pada 8 Desember 2021.
Saat itu total harta kekayaannya mencapai Rp 14,4 miliar lebih.
"Nama: Emil Ermindra. Jabatan: Komisaris. Total Harta Kekayaan: Rp 14.439.424.375," sebagaimana tertera pada LHKPN Emil Ermindra.
Sebenarnya eks Direktur Keuangan PT Timah itu memiliki total harta kekayaan Rp 14.454.424.375. Namun dia juga memilki utang Rp 15 juta.
Dari 14,4 miliar hartanya, paling banyak disimpan dalam bentuk kas senilai Rp 10.275.000.000 (sepuluh miliar lebih).
Untuk tanah dan bangunan, dia hanya memiliki satu yang berlokasi di Jakarta Timur dan memiliki nilai Rp 2,6 miliar.
Kemudan Emil juga memiliki surat berharga Rp 1.089.424.375 (satu miliar lebih).
3. Harta Kekayaan Alwin Albar
Mantan Direktur Operasional PT Timah ini terakhir kali melaporkan harta kekayaannya sebagai penyelenggara negara pada 3 Februari 2023.
Ketika itu dia menduduki posisi sebagai Direktur Pengembangan Usaha PT Timah dengan harta kekayaan mencapai Rp 31,4 miliar.
"Nama: Alwin Albar. Jabatan: Direktur Pengambangan Usaha. Total Harta Kekayaan: Rp 31.495.593.527," dikutip dari LHKPN Alwin Albar.
Mirip dengan Emil Ermindra, Alwin juga memiliki harta terbanyak dalam bentuk kas senilai Rp 23.664.772.262 (dua puluh tiga miliar lebih).
Kemudian dia juga memiliki 13 tanah dan bangunan senilai Rp 5.667.589.000 (lima miliar lebih), satu mobil Rp 125 juta, harta bergerak lainnya Rp 1,35 miliar, dan surat berharga Rp 687.972.265 (enam ratus juta lebih).