News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

5 Aksi Nekat yang Membahayakan Jokowi, Lemparan Sandal hingga Terobos Iring-iringan Paspampres

Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sederet aksi usaha mendekat ke mobil hingga lempar sendal ke Presiden Joko Widodo.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berikut lima aksi yang membahayakan Presiden Joko Widodo saat sedang kunjungan kerja ke daerah.

Dari informasi yang dihimpun Tribun, setidaknya ada beberapa peristiwa yang dialami Jokowi dan mencuri perhatian.

1. Dicegat emak-emak berdaster di NTB

Video aksi seorang ibu alias emak-emak yang mengadang rombongan Presiden Joko Widodo (Jokowi), viral di media sosial.

Aksi berbahaya seorang ibu berdaster yang nekat berbaring di tengah jalan saat rombongan mobil Presiden Jokowi yang melaju hendak menuju Kuta Mandalika dari Bandara Internasional Lombok.

Beruntung, pengemudi mobil yang ditumpangi Jokowi sigap sehingga langsung mengerem agar tidak menabrak emak berdaster itu.

Mulanya, terlihat warga berdiri di sepanjang bahu jalan untuk melihat rombongan Jokowi melintas.

Sambil mengibar-kibarkan bendera merah putih, mereka nampak antusias menyambut Presiden Jokowi meski hanya melintasi wilayah tersebut.

Setelah melintas beberapa motor gede anggota kepolisian, terlihat mobil berpelat RI 1 tersebut melaju.

Tanpa pikir panjang, seorang ibu berlari menuju tengah jalan untuk mencegat mobil Presiden Jokowi sambil mengibarkan bendera Merah Putih di tangannya.

Ibu berdaster dan berjilbab merah tersebut menjatuhkan diri di tengah jalan berharap mobil yang ditumpangi Presiden Jokowi berhenti.

Setelah berhasil menghentikan, ibu tersebut kegirangan berlari menuju jendela mobil yang ditumpangi Presiden Jokowi untuk bersalaman.

Beberapa paspampres pun turut berhenti mendadak demi mengamankan Presiden Jokowi.

Aksi tersebut sangat berbahaya, lantaran rombongan Jokowi tersebut melaju dengan kecepatan sedang.

Video tersebut diunggah oleh akun @insidelombok pada Jumat (15/5/2019).

"Seorang ibu ibu nekat menyetop iring iringan kepresidenan untuk bersalaman siang tadi ketika bapak Jokowi hendak menuju Kuta Mandalika dari Bandara Internasional Lombok.

Beruntung laju mobil yang ditumpangi Bapak Jokowi pelan sehingga tak terjadi hal yang tidak diingkan.

The power of inaq-inaq bekereng ?" tulis @insidelombok.

2. Minta salaman, wanita terobos iring-iringan mobil Jokowi

Aksi seorang perempuan yang nekat terobos penjagaan Paspampres untuk bisa bersalaman dengan Presiden Joko Widodo menjadi viral di media sosial.

Peristiwa itu terjadi di Bali pada Kamis (17/11/2022).

Awalnya, iring-iringan mobil Jokowi sedang melaju.

Tiba-tiba, seorang perempuan yang membawa ponsel berlari menuju kendaraan yang ditumpangi Jokowi.

Presiden Jokowi yang duduk di dekat jendela pun langsung menjabat tangan perempuan tersebut.

Saat aksi tersebut, terekam suara yang diduga suara Jokowi, yang mengingatkan Paspampres agar tidak bertindak kasar pada perempuan itu.

Merespons hal ini, Sekretaris Kabinet, Pramono Anung akhirnya buka suara pada Kamis (17/11/2022).

Pramono menjelaskan bahwa perempuan tersebut memang meminta bersalaman dan minta kaos pada Presiden Jokowi.

Namun, Presiden Jokowi menanggapi peristiwa itu dengan santai dan meminta Paspampres jangan berlebihan.

3. Mobil Jokowi dicegat kader PDIP di Bima

Viral video mobil Presiden Joko Widodo atau Jokowi, dicegat sejumlah kader PDI Perjuangan (PDIP) di Kota Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Pencegatan tersebut terjadi ketika iring-iringan rombongan Presiden Joko Widodo tiba di Lingkungan Wadu Mbolo, Kelurahan Dara, Kota Bima, Rabu (28/12/2022), sekira pukul 16.30 WITA.

Dari video berdurasi 29 detik tersebut, terlihat beberapa pemuda berbaju merah dan ada tulisan PDI Perjuangan masuk ke tengah jalan raya yang sedang dilewati rombongan Presiden Joko Widodo.

Ketika giliran mobil Presiden Joko Widodo lewat, seorang lelaki langsung berlari masuk ke tengah jalan sembari membawa bendera PDI Perjuangan.

Aksi seorang lelaki tersebut langsung diikuti beberapa orang berbaju merah lainnya.

Sontak aksi mereka ini mendapatkan respons dari Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang sedang mengawal.

Beberapa orang yang disebut-sebut kader muda partai bermoncong putih tersebut langsung dipeluk dan dibawa keluar dari jalan raya oleh Paspampres.

Pasukan Pengawal yang menggunakan sepeda motor, bahkan nyaris menabrak sebelum Paspampres masuk untuk mengamankan.

Video ini mendapat tanggapan beragam dari masyarakat Kota Bima.

Ada yang mengatakan aksi nekat kader PDI Perjuangan tersebut sebagai bentuk euforia atas kehadiran Presiden Jokowi.

4. Jokowi dilempar sandal

Seorang perempuan bernama Roida Tampubolon melempar sandal dan air mineral ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Peristiwa itu terjadi saat Presiden menghadiri acara Rembuk Relawan Wali Kota Medan Bobby Nasution di Gedung Serba Guna, Deli Serdang, Sumatra Utara, Minggu (27/8/2023).

Perempuan yang mengenakan baju hitam itu berupaya menerobos Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) sambil berteriak meminta keadilan.

"Tolong keadilan untuk kami, Pak," teriak perempuan itu, dilansir Tribun-Medan.com.

Lantas seperti apa faktanya?

Kronologi kejadian

Saat berupaya hendak menerobos sambil meminta keadilan, aksi perempuan itu dihalangi oleh Paspampres.

Perempuan itu pun tampak kesal.

Ia akhirnya melemparkan sandal serta air mineral ke arah Jokowi.

Lemparan sandal itu dapat ditepis Paspampres, namun percikan air mineral mengenai Presiden.

Kemudian, Paspampres langsung mencegat perempuan itu dan terjadi cekcok.

Paspampres membawa Roida Tampubolon menjauh dari Presiden Jokowi.

Perempuan itu kemudian terjatuh dan sempat berdiri.

Namun, Roida Tampubolon kembali terjatuh dan tak mau berdiri saat hendak diangkat.

Tak lama kemudian, Paspampres berusaha menenangkan perempuan tersebut.

"Ibu tenang ya. Ayo duduk di kursi," jelas seorang Paspampres.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggadiri acara pertemuan relawan Wali Kota Medan Bobby Nasution di acara bertajuk Rembuk Kemerdekaan di Gedung Serba Guna, Deli Serdang, Minggu (27/8/2023). (KOMPAS.com/Rahmat Utomo)

Sementara itu, Paspampres lainnya meminta agar warga yang berada di lokasi kejadian tak merekam kejadian tersebut.

"Jangan ada yang merekam, matikan kamera," tandasnya.

Beberapa saat kemudian, Roida Tampubolon mulai tenang dan mau untuk diajak duduk.

5. Pria di Konawe dekati dan teriak ke Jokowi

Pria di Konawe menarik lengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan keterangan pers resmi kepada media di depan lobi RSUD Konawe Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, pada Selasa (14/5/2024).

Pria itu membuat posisi Jokowi goyah hingga nyaris jatuh.

Pihak Istana melalui Plt Deputi Protokol, Pers, dan Media, Yusuf Permana, menjelaskan pria tersebut ingin menyampaikan masalah kepegawaiannya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Konawe kepada Presiden Jokowi.

lihat foto Pria di Konawe menarik lengan Presiden Jokowi saat memberikan Keterangan Pers resmi kepada Media di depan Lobby RSUD Konawe Kabupaten Konawe, pada Selasa (14/5/2024).

Ia berteriak gajinya ditahan oleh negara selama enam tahun.

Untuk diketahui, berdasarkan KTP miliknya, pria tersebut bernama Mahyuddin S.Sos.

Di KTP pekerjaannya tertulis sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Mahyuddin lahir di Kendari, Sulawesi Tenggara pada 5 Juni 1974.

Pria berusia 49 tahun itu beralamat di Kelurahan Awuliti, Kecamatan Lambuya, Kabupaten Konawe, Sultra.

Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunnewsSultra.com, sosok pria tersebut juga dikabarkan seorang sekretaris desa atau sekdes.

Namun menurut Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Konawe, Suparjo, Mahyuddin merupakan mantan PNS Sekdes.

Lalu pada tahun 2022, Mahyuddin diberhentikan sebagai PNS oleh BKN karena dugaan pelanggaran.

"Beliau sebelumnya sekretaris desa berstatus PNS di Desa Awuliti."

"Tahun 2022 diberhentikan atas dugaan pemalsuan ijazah," terang Suparjo.

Baca juga: Paspampres Dalami Aksi Pria Tiba-tiba Menerobos, Dekati dan Tarik Jokowi dari Belakang di Konawe

Suparjo kemudian memastikan bahwa Mahyuddin sudah tak memiliki hak lagi untuk menerima gaji sebagai PNS.

Karena Mahyuddin kini sudah terdaftar lagi sebagai PNS di BKN.

Sehingga bisa dipastikan tidak ada penahanan gaji, karena Mahyuddin sudah bukan lagi PNS.

"Tidak ada penahanan gaji karena yang bersangkutan bukan lagi PNS," ujar Suparjo. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini