Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM - Tingginya angka pengangguran hingga pekerja terdampak PHK dinilai menjadi tantangan tersendiri untuk pemerintah, swasta, hingga organisasi buruh.
Untuk menekan potensi angka tersebut, sejumlah upaya dilakukan di antaranya dengan pemberdayaan melalui workshop digitalisasi usaha seperti dilakukan International Labour Organization (ILO) dan Evermos.
Dari workshop bertajuk "Workshop Digitalisasi Usaha: Jual Produk Unggulan, Jadi Reseller Andalan”, yang digelar di Bekasi, Jawa Barat, diharapkan dapat mendukung keuangan inklusif UMKM serta peningkatan kesempatan kerja.
Dalam program Promise II Impact ini, ILO Jakarta mendapat bantuan pendanaan dari State Secretariat for Economic Affairs (SECO) pemerintah Swiss.
Baca juga: Hasil Pertemuan Mendag APEC Sepakati Perkuat Digitalisasi di Kawasan
Sejumlah serikat pekerja dan buruh dalam ILO Jakarta dihubungkan dengan jaringan connected commerce, yang menyediakan akses terhadap ratusan ribu produk siap dijual serta jaringan distribusi online dan offline, sehingga memungkinkan para pekerja serta buruh ini mendapat peluang penghasilan tambahan dengan menjadi pengusaha atau pun reseller dari sejumlah produk unggulan.
"Kerja sama dengan ILO Jakarta merupakan langkah strategis bagi Evermos untuk menjangkau serta memberdayakan para pekerja yang terdampak PHK melalui penyediaan akses terhadap peluang usaha,” ujar Ilham Taufiq, Co-founder & Acting CEO Evermos dalam keterangannya, Senin (20/5/2024).
Lewat program ini nantinya para pekerja terdampak PHK ini mendapat kemudahan memperoleh akses peluang pekerjaan, pelatihan kewirausahaan secara gratis, hingga menjadi pemilik usaha dengan modal yang terjangkau.
"Kegiatan pelatihan wirausaha digital merupakan upaya menciptakan keterampilan penggunaan teknologi digital bagi anggota serikat pekerja dan serikat buruh, sekaligus menciptakan peluang atau solusi untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga,” ujar Djauhari Sitorus selaku Project Manager Promise II Impact ILO Jakarta.