Namun, setelah beberapa saat setelah turun dari pesawat, Popon Rochmawati mulai merasa pusing.
“Dia tiba-tiba ngeluh, ‘pa pusing pak, pusing..’ Lalu jatuh,” kata Endang Suherman.
Popon Rochmawati langsung dilarikan ke rumah sakit didampingi dokter kloter. Sayangnya, sesampainya di rumah sakit, Popon sudah dalam keadaan meninggal dunia.
"Istri saya tidak punya penyakit apa-apa. Tapi terkadang pusing, tetapi tidak pernah dirawat.
Kami memiliki 3 orang anak laki-laki, 2 sedang kuliah dan 1 anak kelas 6 SD," kata Endang.
Endang dan Popon Rachmawati mendaftar haji pada bulan April 2013 dan menabung bersama-sama dengan keluarganya.
Berhaji bersama istri telah lama didambakan Endang. Sejak pertama kali mendaftar.
"Tapi Allah memiliki rencana lain, mungkin ini yang terbaik. Saya berhadap semoga kami bisa dipertemukan kembali di sorga,” kata Endang Suherman
Tanpa diduga saat berjalan menuju gerbang bandara, Popon mengeluh pusing. Seketika Popon terjatuh hingga pingsan.
"Istri saya tidak punya penyakit apa-apa. Memang terkadang pusing, tetapi tidak pernah dirawat," terang Endang kepada tim Media Center Haji (MCH) 2024 Daker Bandara usai memakamkan istrinya bersama Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daker Bandara di Maqbarah Rahmah, Jeddah.
Sementara tim dokter kloter dan dokter bandara langsung menanganinya. Setelahnya, Popon dirujuk ke rumah sakit. Sayangnya, sesampainya di rumah sakit, Popon sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Puji Kesigapan Petugas Haji
Endang pun mengucapkan terima kasih kepada petugas haji yang telah mengurus pemakaman istrinya dengan baik.
Kepala SMP 1 Pangandaran dan Wakil Ketua PGRI Pangandaran ini merasa sangat terbantu oleh petugas haji yang sigap menangani pemakaman istrinya.
"Saya betul betul-betul terbantu oleh petugas haji. Saya ucapkan terima kasih kepada tim petugas haji Indonesia,” tutur Endang.