Pernyataan SYL sempat dipotong oleh hakim ketua.
SYL ditegur lantaran dianggap tidak memberikan tanggapan terkait pernyataan 8 saksi yang dihadirkan siang ini.
Adapun pada hari ini, para saksi mengungkap adanya sharing-sharing pejabat Kementan untuk mengakomodir keinginan SYL, termasuk perjalanan umrah dan kunjungan dinas ke luar negeri.
Melanjutkan pernyataannya, SYL lantas menyebut kunjungan dinas ke luar negeri dilakukannya untuk memperbaiki kondisi pertanian Indonesia yang tengah terpuruk.
Ia lantas menyebut Kementan menjadi kementerian yang memiliki pertumbuhan paling baik selama tiga tahun terakhir.
"Ada suasana dan kondisi Indonesia yang tidak seperti yang kita rasakan hari ini, suasana mencekam, ekonomi terancam," kata dia.
"Dan tiga tahun yang tumbuh hanya Kementerian Pertanian, 18,2 persen, yang lain minus."
Lebih lanjut, SYL membahas soal perjalanan umrah hingga kurban sapi yang dilakukannya menggunakan dana Kementan.
SYL berdalih ingin membuat para pejabat Kementan untuk mendekat dengan Tuhan.
"Kalau umrah tadi sudah dijelaskan, saya berharap pejabat saya dekat dengan Tuhan. Kurban untuk syiar Islam dan lain-lain."
"Bahkan ke gereja pun Kementan melakukan juga. Maafkan saya Yang Mulia saya harus menyampaikan ini," tukasnya.
Kesaksian Pejabat Kementan soal Perjalanan Umrah SYL dan Keluarga
Sebelumnya, para pejabat Eselon I Kementan mengaku menyokong kunjungan SYL ke Arab Saudi pada 2022 lalu.
Sokongan dana yang diberikan mencapai Rp 6 miliar untuk satu kali perjalanan.
Fakta itu terungkap dalam persidangan lanjutan kasus dugaan korupsi di lingkungan Kementan yang digelar di Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (29/4/2024) lalu.
"Berapa menghabiskan dana dari sharing anggaran untuk kepentingan ke Arab Saudi?" tanya Hakim Anggota, Fahzal Hendri saat mencecar saksi Koordinator Subtansi Rumga Kementan, Arief Sopian di persidangan.
"Itu kalau dihitung kemarin ada sekitar Rp 6 miliar," jawab saksi Arief Sopian.
Arief menyebut, pejabat Eselon I Kementan saling sharing untuk menutupi anggaran yang tidak cukup.
Adapun anggaran yang dijatah Kementan tidak cukup karena SYL turut memboyong keluarganya dalam perjalanan tersebut.
"Untuk kepentingan dinas tadi itu diambilkan dari anggaran yang mana? Cukup enggak dari anggaran perjalanan dinasnya Pak Menteri?" tanya Hakim Fahzal lagi.
"Kalau Pak Menteri mungkin ya cukup pak. Tapi kan ada beberapa yang mungkin enggak cukup," kata Arief.
"Oke. Itu uangnya dari mana?" kata Hakim Fahzal.
"Dari share tadi pak," ujar saksi Arief.
Baca juga: Bukan Rp 3 Juta, Bekas Anak Buah Ungkap Kebutuhan Harian Makan dan Minum SYL dan Keluarga Rp1,5 Juta
Dalam perjalanan dinas ini, menurut Arief, SYL sampai membawa rombongan keluarga lebih dari 10 orang.
Bahkan Sekretaris Jenderal Kementan tak ikut serta dalam perjalanan dinas ini.
Rupanya, SYL dan keluarga sekalian melaksanakan ibadah umrah di Arab Saudi.
"Yang paling banyak itu pada saat kunjungan umroh, Yang Mulia," jelas Arief.
"Siapa keluarganya yang ikut? Ibu?" tanya Hakim Ketua, Rianto Adam Pontoh, memastikan.
"Ibu, anaknya, cucunya mungkin ya ikut kali," jawab Arief.
"Lebih dari 10?" tanya Hakim Pontoh lagi.
"Lebih," jawab Arief. (tribun network/thr/Tribunnews.com)