Begitu pun warna dinding di bagian dalam semuanya warna putih.
Pada sisi dalam rumah, terdapat sejumlah barang yang pernah dipakai oleh Bung Karno, diantaranya biola.
Pada sisi tengah rumah, ada sebuah kamar tidur yang digunakan Bung Karno selama berada di Ende.
Kamar itu masih berbentuk asli. Kelambu dan bantal berwarna putih tampak berjejer di kasur tersebut.
Sisi lain rumah, juga terdapat ruangan yang menjadi tempat Bung Karno menunaikan Salat.
Kamar dan ruang Salat Bung Karno menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung di Rumah Pengasingan tersebut.
Pada bagian belakang, terdapat sebuah sumur yanh digunakan Bung Karno untuk membersihkan diri.
Baca juga: Megawati Kukuhkan ‘Jaket Bung Karno’ di Rumah Pengasingan Ende Untuk Gali Sejarah Sang Proklamator
Diketahui, Soekarno menghabiskan masa pengasingan bersama istrinya, Inggit, Ratna Djuami (anak angkat), serta ibu mertuanya.
Flores menjadi bagian penting dari sejarah perjalanan kemerdekaan Bangsa Indonesia yang ada di Ende sejak 1934-1938.
Tahun 1954, Ir. Soekarno kembali berkunjung ke Ende dan meresmikan rumah pengasingan tersebut sebagai Rumah Museum.
Berdasarkan alasan tersebut, maka Rumah Pengasingan Ir. Soekarno di Ende ditetapkan menjadi Bangunan Cagar Budaya berperingkat Nasional dengan Surat Keputusan bernomor 285/M/2014 pada 13 Oktober 2014 (Direktorat Jenderal Kebudayaan Republik Indonesia).
Ditemui disela-sela menerima para pengunjung, Juru Pelihara Rumah Pengasingan Bung Karno, Syafrudin menyebut beberapa titik sudah selesai direnovasi sebelum Hari Lahir Pancasila.
Hal itu disampaikan Syafrudin ditemui di Rumah Pengasingan Bung Karno, Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (31/5).
“Ini dalam rangka kedatangan Ibu Megawati, salah satu anak dari Bapak Sang Proklamator kita, ya, mungkin dalam persiapan sudah begitu matang.