Cia adalah puteri dari Elizabeth Wulandari, seorang ibu rumah tangga.
Untuk datang ke Vatikan bagi anak berusia 6 tahun tidaklah mudah.
Kekhawatiran akan hilang dalam kerumunan - karena naluri anak kecil yang selalu ingin bermain - menjadi salah satu momok bagi orangtuanya.
Belum lagi jika si anak merasa tidak betah dengan lingkungan baru yang asing. Ini akan menjadi masalah lain.
Penyakit homesick – rindu akan rumah asal, juga menjadi faktor pertimbangan bagi orangtua untuk membawa anaknya bepergian ke luar negeri.
Apalagi ke luar negeri dalam rangka berziarah.
Namun tidak demikian dengan Cia. Jauh-jauh hari sebelum keputusan berangkat ke Vatikan diambil, murid TK Stella Maris, Gading Serpong, Tangerang ini sudah diberitahu oleh orangtuanya untuk “behave” – bersikap tidak rewel.
Itu merupakan janji yang harus di-deal-kan. Selain tidak rewel, janji yang harus dipenuhi oleh Cia adalah tidak boleh mengeluh, harus kuat berjalan.
Cia tidak diizinkan minta gendong sekalipun merasa capai.
Setiap anak selalu membawa karakternya sendiri sejak lahir. Dan bagaimana karakter yang dimiliki Cia diperlihatkannya dalam perjalanan ziarah ke Vatikan.
Anak kelahiran bulan Februari ini tidak mengeluh, tidak rewel apalagi minta gendong. Ia mematuhi apa yang sudah menjadi perjanjian antara dirinya dengan sang ibu.
Meskipun demikian ia tetaplah anak kecil, dan itu ditunjukkannya dengan membawa boneka.
Sementara HP yang biasanya menemaninya, bisa dikata tak tersentuh sejak pagi hingga malam.
Baca juga: Paus Fransiskus dan 50 Ribu Anak Serukan Perdamaian di World Children’s Day Roma
Pada Rabu, 17 April 2024, hari audiensi umum. Hari yang ditunggu-tunggu !