TRIBUNNEWS.COM - Ketua RW 10 Kampung Saladara, Kelurahan Karyamula, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, mengungkap latar belakang tujuh terpidana kasus pembunuhan Vina dan Eky.
Pria bernama Basari itu mengaku tidak percaya tujuh warganya terlibat pembunuhan sejoli pada 2016 tersebut.
Terlebih, menurut Basari, para terpidana memiliki latar belakang berbeda.
Bahkan, ada di antara terpidana yang tidak memiliki sepeda motor.
Karena itulah, Basari meyakini warganya menjadi anggota kelompok motor dan terlibat pembunuhan Vina.
Hal itu disampaikan Basari saat ditemui di kediamannya, di Gang Bhakti Mulya 3, Selasa (18/6/2024) malam.
Sebagai ketua RW, Basari mengaku sudah tahu betul kepribadian warganya, termasuk tujuh terpidana.
Basari sudah menjadi pengurus RW sejak 2002 hingga 2014, kemudian kembali menjabat pada 2017 hingga awal 2025 mendatang.
"Artinya apa, selama itu saya sering berinteraksi dengan masyarakat, termasuk para terpidana dan keluarganya. Apalagi dari mereka, masih ada yang ikatan saudara," ujar Basari, dikutip dari TribunCirebon.com, Rabu (19/6/2024).
Basari berujar, tujuh terpidana kasus Vina mayoritas bekerja sebagai pekerja proyek atau kuli bangunan.
Karena itu, ia menganggap tuduhan keterlibatan mereka dalam kelompok motor tidak masuk akal.
Baca juga: Saksi yang Bongkar Kebohongan Kasus Vina Dapat Teror Didatangi Sosok Misterius
Basari juga mengungkap satu di antara terpidana tidak memiliki sepeda motor.
"Secara logika tidak masuk akal. Mereka memiliki motor bagus, keren juga tidak ada yang punya. Saya tahu, contohnya seperti terpidana Jaya, itu tidak punya motor, jelas itu," papar Basari.
Ia kemudian menjelaskan kondisi keluarga para terpidana.