Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek Abdul Haris, mengatakan pemeringkatan internasional sudah merepresentasikan reputasi kampus.
Menurutnya, hasil pemeringkatan juga mempermudah penilaian kinerja perguruan tinggi.
"Cukup melihat world universitas ranking, itu semuanya sudah merepresentasikan apa kinerja kampus. Kalau menilai rektor gampang. Rektor ini kalau ininya (peringkat) tinggi, berarti bagus," ujar Haris.
Baca juga: Menteri PPPA: Satgas PPKS Berperan Penting Cegah Kekerasan Seksual di Lingkungan Kampus
Hal tersebut diungkapkan oleh Haris dalam 2nd Leadership Talks - Untar X LLDikti III, di Jakarta.
Dirinya mengakui saat ini memang ada perdebatan terkait peran pemeringkatan internasional.
Meski begitu, Haris menilai jika perguruan tinggi tidak ikut dalam pemeringkatan internasional justru akan lebih sulit dikenal.
Haris menambahkan ikut dalam pemeringkatan internasional membutuhkan komitmen semua pihak kampus serta dukungan anggaran.
Selain itu, Haris mengungkapkan perguruan tinggi swasta (PTS) sudah mulai masuk dalam pemeringkatan internasional.
"Kalau kita declare mau playing the game, kita harus ikuti rule of the game. Itu kan matriks-nya jelas. Saat ini PTS mulai masuk dalam perangkingan internasional. Kalau dicek pasti ada spending untuk peningkatan reputasi," jelasnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Tarumanagara (Untar), Agustinus Purna Irawan, mengatakan, PTS harus saling berbagi agar bisa meningkatkan reputasi masing-masing perguruan tinggi.
Baca juga: Hadir di HUT ke-65 Yayasan Tarumanagara, Menlu Retno: Kampus Jadi Tempat Awal Menyemai Perdamaian
Menurutnya, akan jadi masalah jika PTS sulit membangun reputasi.
Agustinus mengungkapkan mesti ada manajemen terintegrasi di PTS untuk meningkatkan reputasi.
"Ada 5 juta mahasiswa di PTS bagaimana nanti kualitas, keberlanjutan setelah lulus, punya standar yang harus diikuti, sehingga mereka nanti menghasilkan sdm sesuai kebutuhan masyarakat," katanya.
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) wilayah III, Toni Toharudin, menyebut, sumber daya manusia PTS di Jakarta sangat besar.
Baca juga: Kemendikbud Harap Gedung IDE Universitas Indonesia Jadi Ruang Eksperimen Para Calon Insinyur
Meski begitu, di sisi lain PTS yang berstatus unggul juga sudah banyak, sehingga sudah waktunya untuk saling berbagi praktik baik antar PTS.
"Harapannya pimpinan PTS di wilayah Daerah Khusus Jakarta semakin riil menjadi academic leader dan menjadi entrepreneur yang luar biasa untuk memajukan kampus," pungkasnya.