News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kunjungan Paus Fransiskus

Benny Susetyo Ajak Masyarakat Memperkuat Demokrasi, Singgung Pernyataan Paus Fransiskus

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pakar komunikasi politik Benny Susetyo mengajak masyarakat memperkuat nilai-nilai demokrasi sebagai sistem yang melindungi dan melayani seluruh rakyat.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar komunikasi politik Benny Susetyo mengajak masyarakat memperkuat nilai-nilai demokrasi sebagai sistem yang melindungi dan melayani seluruh rakyat.

Karena demokrasi yang sehat dan bermartabat adalah fondasi menuju masyarakat adil dan sejahtera.

"Oleh karena itu, mari kita bersama-sama menjaga dan memperkuat demokrasi, sehingga dapat terus berfungsi sebagai sistem yang melindungi dan melayani seluruh rakyat," kata Benny kepada wartawan, Kamis (11/7/2024).

Dia menegaskan, Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Roma Paus Fransiskus telah menyampaikan keprihatinannya terhadap keadaan demokrasi dunia yang tidak baik.

Baca juga: Kunjungan Imam Besar Al Azhar Mesir dan Paus Fransiskus ke RI Kirim Pesan Pentingnya Toleransi

Menurut Benny, pernyataan Paus Fransiskus mengingatkan pentingnya refleksi mendalam terhadap berbagai tantangan yang dihadapi sistem demokrasi.

Dia pun mengajak masyarakat untuk mendalami fenomena populisme, peran teknologi digital dalam politik, serta nilai-nilai fundamental dapat memulihkan dan mempertahankan demokrasi.

Benny menjelaskan, populisme adalah pendekatan politik untuk menarik dukungan rakyat dengan menggunakan retorika anti-kemapanan dan pro-rakyat.

Menurutnya, politisi populis seringkali mengumbar janji-janji manis yang tidak realistis untuk meraih dukungan tanpa solusi konkret.

Benny menilai, fenomena populisme menjadi ancaman nyata terhadap integritas demokrasi karena mengaburkan garis antara janji dan kenyataan.

Dia menjelaskan, politisi populis seringkali menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan menyentuh isu-isu sensitif bagi masyarakat.

Namun, program-program yang mereka usung tidak realistis dan hanya mempermainkan harapan rakyat.

"Hal ini menyebabkan masyarakat menjadi korban dari janji-janji yang tidak terpenuhi, yang pada akhirnya merusak kepercayaan mereka terhadap sistem demokrasi itu sendiri," ucap Benny.

Baca juga: Bakal Kunjungi Indonesia, Belum Ada Jadwal Paus Fransiskus Bertemu Prabowo 

Benny menuturkan, para politisi populis menggiring opini melalui media digital untuk menciptakan citra diri yang seolah-olah dekat dengan rakyat.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini