News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Curiga Ada Keterlibatan Anggota TNI, Anak Wartawan Korban Pembakaran Rumah di Karo Lapor ke Puspomad

Penulis: Rifqah
Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Putri jurnalis Tribrata.tv Rico Sempurna Pasaribu, EP, didampingi kuasa hukumnya, LBH Medan, Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ), dan Kontras melaporkan anggota Yonif 125 Simbisa yakni Koptu HB ke Markas Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Darat (Mapuspomad) di Jakarta Pusat pada Jumat (12/7/2024). - Keluarga korban Rico Sempurna Pasaribu, wartawan Tribata TV yang tewas dalam kebakaran rumahnya di Karo, Sumatra Utara membuat laporan ke Puspomad.

Demikian disampaikan oleh Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen Kristomei Sianturi.

“Kami terbuka dan sangat berterima kasih apabila ada masyarakat yang memiliki bukti keterlibatan anggota TNI AD dalam pelanggaran hukum tersebut. Justru itu membantu tugas kami dalam penyelidikan masalah tersebut nantinya,” kata Kristomei, Selasa (2/7/2024).

Pihak Keluarga Tunggu Hasil Autopsi dan Tanya Bukti CCTV

Irvan menambahkan, pihaknya beserta keluarga Rico saat ini masih menunggu hasil autopsi jenazah korban, termasuk hasil laboratorium forensik terkait peristiwa tersebut.

Sehingga, pihaknya masih menunggu lebih lanjut langkah-langkah yang akan diambil oleh LBH Medan, KKJ, Kontras, dan keluarga.

"Ini memang kami lagi menunggu, sampai sekarang kami belum dapat itu, hasil otopsi belum dapat kita. Laboratorium forensik juga belum ada. Jadi memang kita belum dapat sama sekali," Kata Irvan, Jumat.

Selain menunggu hasil autopsi itu, Irvan mengatakan, pihaknya juga mempertanyakan sejumlah barang bukti terkait kasus tersebut yang belum diketahui keberadaannya.

Seperti CCTV peristiwa pembakaran tersebut hingga handphone milik Rico.

"Bahkan yang jadi pertanyaan juga kan sudah ada CCTV-kan begitu. Sama handphone, handphone dari almarhum ini kita tidak tahu di mana," ucapnya.

Irvan berharap, bukti percakapan di handphone milik korban membuka tabir peristiwa tersebut.

Sehingga, segala proses pengungkapan kasus ini berjalan dengan terang.

"Harapan kita adalah dibuka hasil percakapan, jejak komunikasi almarhum ini kemana-mana saja, jadi itu bisa buat terang kasus ini. Sampai sekarang kita belum dapat laporannya, autopsinya belum," jelasnya.

(Tribunnews.com/Rifqah/Fransiskus Adhiyuda) (Kompas.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini