TRIBUNNEWS.COM - Pemandi jenazah Vina Cirebon yang tewas pada 2016 lalu membongkar kondisi tubuh almarhumah ketika memandikannya.
Kesaksian pemandi jenazah bernama nenek Euis itu diungkapkan saat dikunjungi oleh politikus Gerindra, Dedi Mulyadi.
Dari kesaksian nenek Euis tersebut, terungkap bahwa di tubuh Vina tidak ada luka tusuk seperti yang disebutkan Polda Jawa Barat (Jabar) sebelumnya yang menyebut almarhumah tewas akibat ditusuk pedang atau samurai.
Bahkan, nenek Euis juga memastikan tidak ada luka sayatan pada jenazah Vina itu.
"Saat saya mandikan, tidak ada luka tusukan, kakinya remuk semua tuh, terus tangannya senglek (patah)," kata nenek Euis di kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi, Jumat (19/7/2024) malam.
Nenek Euis mengatakan, di tubuh Vina juga tidak ditemukan luka tusuk sedikitpun.
Namun, di bagian kepala, nenek Euis mengatakan, terdapat luka di bagian belakangnya, hidung dan telinga Vina juga mengeluarkan darah.
Nenek Euis pun menyebut, polisi berbohong karena mengatakan terdapat luka tusuk di tubuh Vina.
Padahal, ketika jenazah dimandikan olehnya, tidak ditemukan luka tusuk di tubuh Vina.
"Saya mandiin sampai bersih, tak ada luka tusuk, yang ada patah tangan dan kaki," tegas nenek Euis.
"Kongkon mrene polisine, tak jewer pisan (suruh ke sini polisinya, saya jewer nanti), kurang ajar, kok ditusuk-tusuk gimana. Bohong!"
Baca juga: Video Kesaksian Pemandi Jenazah Vina: Tak Ada Luka Sayat tapi Tangan Remuk, Alat Vital Sobek
Selain luka parah di tangan, kaki dan kepala, nenek Euis juga mendapati lendir dan darah serta luka pada alat vital korban.
"Saya kan mandiin, maaf ya Pak, namanya mandiin mayat kan Pak ya, sobek," kata Euis.
Menurut nenek Euis, Vina bukan tewas karena kecelakaan, melainkan korban pembunuhan.