"Lalu, menuntut pemerintah untuk meningkatkan fasilitas, pelayanan dan sistem kesehatan," imbuh dia.
Selain itu, mereka meminta agar Jokowi segera mencabut UU Tapera (Tabungan Perumahan Rakyat) dan merevisi kembali pasal-pasal yang bermasalah.
Para massa aksi berharap, Jokowi dapat mewujudkan keadilan dan pemerataan pendidikan di Indonesia.
"Wujudkan wacana pendidikan gratis di Indonesia," kata Herianto.
"Cabut dan revisi Permendikbud no.2 tahun 2024 untuk dikasih kembali subtansi materialnya," imbuhnya.
3. Dijaga oleh Lebih dari 1.200 Personel Polisi
Dikutip dari Kompas.tv, Sebanyak 1.231 aparat kepolisan diterjunkan untuk mengamankan aksi unjuk rasa Aliansi BEM SI.
Jumlah itu merupakan gabungan dari personel Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Pusat.
Hal tersebut, disampaikan Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro.
"Untuk pengamanan aksi elemen masyarakat di bundaran Patung Kuda Monas dan sekitarnya, kami melibatkan sejumlah 1.231 personel gabungan," katanya.
Ia menjelaskan, personel ditempatkan di sejumlah titik seperti di Bundaran Patung Kuda Monas hingga depan Istana Negara.
Selain itu, pengamanan dilakukan untuk mengantisipasi dengan menyiapkan sejumlah personel untuk melakukan pengamanan dan mencegah massa aksi masuk ke dalam Istana Negara.
"Personel yang terlibat pengamanan tidak ada yang membawa senjata api, hormati dan hargai saudara kita yang akan menyampaikan pendapatnya di muka umum dengan humanis dan profesional," kata Susatyo.
Baca juga: KPK Selisik Dokumen Email Proses Pengadaan Bansos Covid-19 dari Jokowi
4. Massa Aksi Rubuhkan Beton Barrier karena Tak Digubris Pihak Istana