Meski begitu, mereka tidak ingin menggunakan kain dan hiasan kebaya yang sama dengan orang pribumi, sebab kala itu, penerapan kasta antara para pribumi dan orang-orang keturunan Belanda masih sangat kuat.
Alhasil mereka memilih menggunakan kebaya berwarna putih dengan hiasan renda yang menempel di sekeliling kebaya dan dikenal dengan istilah Kebaya Noni.
Sita mengungkap busana para noni Belanda memang identik dengan renda-renda yang cantik nan mewah.
Mereka gemar mengekspresikan kekayaannya melalui busana-busana yang mereka kenakan setiap harinya.
“Kalau dulu, rendanya itu mewah, bahan dasarnya pun mewah ya. Jadi, orang-orang Belanda kan pasti pengin berkebaya juga, dan kelasnya mereka pengin tinggilah ya,” tambahnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Asal-usul Kehadiran Kebaya dan Perkembangannya di Indonesia
(mg/tiara eka maharani) (Kompas.com/Devi Patricia/Wisnubrata)
Penulis adalah peserta magang Universitas Sebelas Maret (UNS)