Ditemui secara terpisah, sahabat DD semasa kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB), Netto Mulyanto merasakan bagaimana sakitnya DD dan keluarga atas tuduhan yang tidak berdasar itu. “Fitnah terhadap DD sangat luar biasa,” ujar Netto.
Makanya, saat mengetahui DD ditetapkan sebagai tersangka korupsi oleh Kejaksaan, Netto tidak mempercayainya. “Saya mengenal baik DD sebagai sosok yang baik, taat, dan jujur. Bagaimana saya bisa percaya terlibat korupsi,” ujar Netto.
Netto juga tahu persis kehidupan sahabatnya yang kesehariannya sangat sederhana. Itu tercermin dari rumah yang ditinggalinya dari awal menikah sampai sekarang adalah warisan orang tua istrinya.
Sementara itu sahabat DD semasa SMA hingga kuliah di ITB jurusan Teknik Sipil, Iwan Moedyarno, mengaku masih belum percaya sahabatnya terlibat kasus korupsi. “Bagaimana orang baik, jujur, dan berintegritas DD bisa dituduh korupsi,” tuturnya.
Sebagai orang yang sama-sama pernah berkarir di Jasa Marga, Iwan mengenal DD adalah sosok yang penuh ide, bertanggung jawab dan profesional. Hal itu ditunjukkan ketika DD menjabat sebagai kepala internal audit selama 6 tahun, justru DD menginisiasi dibentukanya whistleblowing system di Jasa Marga.
Bahkan selama 36 tahun berkarir di Jasa Marga, Iwan tidak pernah mendengar satu pun pelanggaran yang pernah dilakukan DD. “Inikan lucu, masa iya korupsi. Sampai sekarang saya masih belum percaya,” tutup Iwan sambil berharap majelis hakim dapat memutuskan perkara ini seadil-adilnya dan membebaskan DD dari segala tuduhan.
Baca juga: Empat Terdakwa Kasus Korupsi Tol MBZ Akan Jalani Sidang Vonis Jumat 26 Juli 2024