News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

BP2MI Minta Singapura Cegah Praktik Overcharging ke Pekerja Migran Indonesia

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pertemuan delegasi BP2MI dengan Pemerintah Singapura. Deputi Bidang Penempatan dan Pelindungan Kawasan Asia dan Afrika BP2MI, Lasro Simbolon menyoroti perekrutan pekerja migran Indonesia (PMI) secara nonprosedural di Singapura.

Diakui jumlah perawat dan caregiver dari Indonesia masih sangat kecil dibanding dari negara pengirim lainnya (seperti Filipina, Srilanka, dan bahkan Myanmar).

Kendala utama adalah tantangan kemampuan berbahasa Inggris bagi calon perawat.

"BP2MI, siap membantu memastikan penguatan fasilitasi penempatan perawat dan caregiver ke Singapura untuk memenuhi permintaan yang semakin tinggi,” ujar Lasro.

Selain skema P to P yang berlaku saat ini, Lasro juga mengajak pihak Singapura melakukan penempatan dengan skema Government to Government (G to G) sebagaimana yang telah dilakukan dengan Pemerintah Jepang dan Jerman.

Selain itu, Lasro mengajak Singapura untuk menjajaki penyelenggaraan satu Pilot Project Peningkatan Kemampuan Berbahasa Inggris bagi CPMI perawat dan caregiver yang telah dianggap lulus seleksi administrasi dan kompetensi teknis.

"Pilot Project tersebut dapat dilakukan di Jakarta sebelum berangkat, dengan pembiayaan bersama antara pihak Singapura dan Indonesia," tutur Lasro.

Pihak Singapura menyatakan akan mempelajari dengan baik usulan tersebut dan mengkoordinasikan dengan stakeholder terkait, termasuk pihak-pihak pemberi kerja.

Saat ini diperkirakan terdapat sekitar 160 ribu Pekerja Migran Indonesia sektor domestik baik melalui skema P to P, maupun melalui jalur mandiri.

Dalam pertemuan terpisah Delegasi RI dengan pihak KBRI Singapura, Duta Besar RI Suryopratomo menegaskan perlu terus dibangun sinergi dalam penempatan dan pelindungan Pekerja Migran Indonesia, antara Kementerian Luar Negeri, Kementerian Ketenagakerjaan, dan BP2MI.

"Melalui koordinasi Kementerian dan lembaga optimal, Indonesia perlu memanfaatkan peluang kerja yang terbuka di Singapura, terutama sektor terlatih dan profesional seperti perawat, hospitality, dan lain-lain; selain sektor pekerja domestik yang masih sangat dominan saat ini," tutur Suryopratomo.

Turut hadir Minister Counsellor Korfung Pelindungan WNI, Yosep Trianugra Tutu, Atase Ketenagakerjaan KBRI Singapura, Tantri Damastuti, Direktur Sistem dan Strategi Penempatan dan Pelindungan Kawasan Asia dan Afrika BP2MI, Sukarman, Staf Khusus Kepala BP2MI, Rully Novian.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini