“Iya yang ngontrak itu 3 orang, satu keluarga. Kalau di KK itu asalnya dari Jakarta terdiri dari bapak ibuk anak,” katanya, Kamis.
Yulianto mengatakan keluarga ini sudah tinggal sekitar 1,5 tahun dan saat datang untuk mengontrak keluarga ini mengaku akan bekerja di Kota Batu.
“Izinnya tinggal itu kerja di batu tapi kerjanya apa saya tidak tahu karena tertutup,” ujarnya.
1 Terduga Teroris Ditangkap di Tempat Berbeda
Selain tiga orang diamankan di Junrejo, satu terduga teroris lainnya berinisial HOK (19) diamankan di wilayah Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, Batu, Rabu.
HOK disebut masih berstatus sebagai pelajar.
Juru Bicara Densus 88 Antiteror, Kombes Aswin Siregar mengatakan sebelum ditangkap, HOK berencana menyerang dua tempat ibadah di kawasan Batu.
"Memang ada beberapa orang yang dimintai keterangan, termasuk orang tua atau keluarganya," ucap, Kamis.
Sementara itu, Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan HOK berencana melakukan penyerangan menggunakan bahan peledak jenis TATP (Triaceton Triperoxode) yang memiliki daya ledak tinggi.
Bahkan saking berbahayanya, TATP kerap dijuluki dengan sebutan 'Mother of Satan'.
"Berencana melakukan bom bunuh diri di dua tempat peribadahan di Malang, Jawa Timur," jelasnya.
Diduga Simpatisan Daulah Islamiyah
Sementara itu terduga teroris yang diamankan di Batu diduga merupakan simpatisan Daulah Islamiyah (DI).
Mantan pentolan Jamaah Islamiyah, Ali Fauzi mengungkapkan para terduga teroris merupakan new comer pengikut paham takfiri.
Menurutnya, pergerakan terduga teroris itu sudah terpantau di Jakarta.
Ali menduga terduga teroris punya target melakukan bom bunuh diri di satu tempat ibadah di Batu.
"Ya pengantinlah," ungkapnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Kesaksian Eks Pentolan JI Soal Penangkapan Teroris di Kota Batu, Pengikut DI dan Mau Bom Bunuh Diri.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto) (TribunJatim.com/Hanif Manshuri) (TribunBatu.com/Dya Ayu)